Penderita TB di Gayolues Menurun

BLANGKEJEREN - Dinas Kesehatan Kabupaten Gayolues mengklaim jumlah penderita tuberkulosis (TB) menurun dari tahun sebelumnya 

Kabid P2P Dinas kesehatan kabupaten Gayolues melalui kasi P2PM Iskandar muda Amd.kep menyebutkan tahun 2019  jumlah penderita TB di Gayolues sebanyak 206 orang dan pada tahun 2020 menurun menjadi 107 atau sekitar 30 persen turun dari sebelumnya .

Iskandar muda  menyebutakan  ini tersebar di sebelas kecamatan kecamatan di Kabupaten Gayolues
 
Berdasarkan data Penderita TB terbanyak di Kecamatan Blangkejeren karena banyak jumlah penduduk di Banding dengan kecamatan lain.

Dari 107 penderita TB ini baru kategori TB -SO (sensitif Obat) bukan katagori TB-RO (Rasistant Obat ) atau ( multi-drug resistance (TB MDR) atau TB yang sudah kebal terhadap obat.,

 "TB  ini penyakit menular dan berasal dari kuman atau bakteri,(micobakterium tuberculosis) yang rentan Anak- anak dan lansia serta penderita DM (Diabetes melitus)kata Iskandar muda"

"TB-SO (sensitif obat) Pengobatannya 6 bulan TB-RO (Resistant Obat) pengobatan 18 bulan Dan TB-MDR (multidrug Rasistant) akan memakan waktu hingga dua tahun ," kata dia

Selain itu, terhadap penderita TM MDR ini, obatnya juga sudah berbeda dengan ketika masih kategori 1 dan 2. Kalau kategori 1 pengobatannya makan waktu enam bulan, kategori II sampai delapan bulan. 

"Pengobatannya tidak boleh putus. Katakan kalau 6 bulan pengobatan, maka selama 6 bulan itu tidak boleh putus minum obatnya," katanya. Ketika penderita masih belum memiliki komitmen kuat untuk berobat, maka pihaknya memilih untuk tidak memberikan obat. "Karena itulah motivasinya tidak berhenti," katanya.

Iskandar muda menyarankan kepada masyarakat untuk pemeriksaan penderita TB Rumah sakit umum Muhammad Alikasim Kabupaten Gayolues sudah mempunyai alat TCM (tes cepat mulekuler). (Kamsah galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru