Cj
Sosok Pencetus Mee Bu Gateing: Budaya Kuliner Leluhur Jadi Solusi Gizi Bagi Generasi Penerus Bangsa
Opini: M. Sulaiman
BIREUEN- Nama dr. Amir Addani, M.Kes, tentu tidak asing bagi masyarakat Bireuen. Sosok ini pernah menduduki jabatan strategis sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen sekaligus Direktur RSUD dr. Fauziah. Namun di balik posisinya yang pernah disandang, ia adalah pencetus sebuah inovasi penting yang kini seolah terabaikan: Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Mee Bu Gateing.
Inovasi ini lahir pada tahun 2020 saat ia masih menjabat sebagai Kadinkes Bireuen. Mee Bu Gateing bukan sekadar makanan, melainkan gagasan untuk menghidupkan kembali budaya kuliner leluhur sekaligus menjadi solusi gizi bagi generasi penerus bangsa. Upaya itu bahkan diakui secara resmi melalui Surat Keterangan Nomor: 444.3/549, yang ditandatangani Bupati Bireuen saat itu, Dr. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si pada 7 Juni 2022. Surat tersebut menegaskan bahwa hak cipta atas inovasi PMT Mee Bu Gateing adalah milik dr. Amir Addani.
Namun, pengakuan itu ternyata hanya berhenti pada secarik kertas. Hingga kini, inovasi yang lahir dari pemikiran visioner seorang pejabat daerah justru dilupakan pemerintah. Tidak ada program lanjutan yang mengembangkan Mee Bu Gateing sebagai identitas budaya sekaligus inovasi kesehatan masyarakat.
Padahal, keberadaan Mee Bu Gateing seharusnya menjadi bagian dari warisan budaya sekaligus strategi pemerintah dalam memperkuat gizi anak. Apalagi di tengah berbagai program nasional tentang makanan bergizi gratis yang sedang gencar dilaksanakan.
Saat ini, dr. Amir Addani telah pensiun dari jabatannya, Ia menjalani kehidupan sederhana bersama keluarga kecilnya, ditemani istri tercinta, Bunda Lina. Namun warisan pemikirannya tentang inovasi makanan tambahan seharusnya tidak ikut terkubur bersama berakhirnya masa jabatannya.
Seharusnya, ini menjadi pengingat sekaligus kritik. Pemerintah daerah tidak boleh di abaikan terhadap karya dan inovasi anak bangsa sendiri. Apalagi, ketika inovasi itu memiliki nilai budaya dan manfaat besar bagi masyarakat. Seharusnya, penghargaan tidak hanya diberikan dalam bentuk formalitas administratif, tetapi juga diwujudkan dalam keberlanjutan program.
Mee Bu Gateing bukan sekadar mie tradisional, ia adalah simbol gagasan lokal yang berpotensi menjadi kebanggaan Bireuen. Pemerintah dan masyarakat harusnya bahu membahu menghidupkan kembali warisan ini, agar tidak lenyap ditelan waktu. Karena pada akhirnya, menghargai inovasi lokal berarti juga menghargai sejarah dan identitas kita sendiri.(MS)
Via
Cj