Berhasil Renovasi Markas PMI Bireuen, Murdani Puji Langkah Edi Obama
0 menit baca
BIREUEN-Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Aceh, Murdani Yusuf, SE, memberikan apresiasi kepada Ketua PMI Kabupaten Bireuen, Edi Saputra, SH, atau yang akrab disapa Edi Obama, atas keberhasilannya merenovasi total Markas PMI Bireuen.
Sebelumnya, kondisi markas PMI Bireuen dinilai memprihatinkan dan kurang layak menunjang aktivitas organisasi. Namun setelah direnovasi, markas baru tersebut tampil lebih representatif dan siap mendukung berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Apresiasi dan pujian disampaikan langsung oleh Murdani Yusuf saat meninjau markas PMI Bireuen pada Minggu (28/9/2025).
"Upaya yang dilakukan Ketua PMI Bireuen Edi Saputra merupakan langkah mulia sekaligus investasi penting bagi masa depan PMI di Bireuen. Markas ini akan menjadi pusat aktivitas relawan sekaligus rumah besar bagi gerakan kemanusiaan," ujar Murdani.
Selain memberi apresiasi, Murdani juga berpesan kepada jajaran pengurus dan relawan PMI Bireuen agar menjaga kekompakan, meningkatkan kesiapsiagaan, serta memperkuat semangat solidaritas dalam melayani masyarakat.
"Kemanusiaan adalah panggilan utama kita. Karena itu, seluruh relawan harus bekerja dengan hati, mengedepankan nilai kemanusiaan, dan siap hadir kapan pun masyarakat membutuhkan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PMI Bireuen, Edi Saputra (Edi Obama), menegaskan bahwa renovasi markas merupakan wujud komitmen bersama untuk memperkuat organisasi.
"Markas ini adalah simbol kejayaan dan kebersamaan kita. Jika fasilitasnya kuat, insyaallah semangat relawan juga semakin kuat. Renovasi ini bukan untuk pribadi saya, melainkan untuk seluruh relawan PMI Bireuen dan masyarakat yang kita layani," ungkap Edi Obama.
Renovasi markas PMI Bireuen ini menjadi momentum penting bagi organisasi kemanusiaan tersebut. Tidak hanya memperbaiki fasilitas, langkah itu juga memperkuat motivasi relawan dalam menjalankan misi sosial. Kehadiran Edi Obama dinilai membawa warna baru bagi PMI Bireuen, terutama dengan langkah nyata memperkuat infrastruktur pelayanan kemanusiaan.(MS)
