Firman Alehba Desak Polda Aceh Proses Premanisme di Dinas Perkim, Sindir Dugaan Permainan Tender
ACEH UTARA- Tokoh masyarakat Aceh Utara, Firman Alehba, mendesak Polda Aceh agar tegas memproses hukum dua oknum yang ditangkap terkait aksi premanisme di Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Aceh beberapa waktu lalu.
Firman menegaskan, langkah tegas aparat penegak hukum menjadi kunci untuk memastikan Aceh tidak kembali terjerumus ke era intimidasi dan kekerasan. Ia menyebut, aksi brutal semacam itu tidak boleh ditoleransi dengan alasan apapun.
"Polda Aceh harus tetap objektif. Jangan ada kompromi terhadap aksi premanisme. Kalau ada yang minta dibebaskan, itu konyol! Karena kalau dibiarkan, pola semacam ini akan terus berulang. Aceh sekarang sudah damai, jadi tidak boleh ada lagi arogansi, tidak boleh ada lagi budaya premanisme. Kalau mau proyek, ikuti aturan, jangan main serobot," tegas Firman, Selasa (19/8/2025).
Lebih jauh, pemuda asal Kecamatan Muara Batu itu juga menyinggung dugaan adanya permainan kotor dalam proses tender proyek di sejumlah dinas pemerintahan. Ia menyebut praktik "asal tunjuk" menjadi salah satu pemicu munculnya aksi premanisme.
"Isu yang berkembang, ada dinas-dinas yang main dalam tender proyek. Ini bukan cuma di Perkim, tapi hampir di semua instansi. Kalau benar demikian, inilah akar masalah yang harus diberantas. Karena kalau proses pengadaan barang dan jasa masih kotor, jangan heran kalau premanisme terus muncul," sindirnya.
Firman pun mendesak penegak hukum, baik Polda Aceh, Inspektorat, BPK hingga KPK, untuk turun tangan mengaudit tuntas dinas-dinas terkait. Ia menilai, selain memproses pelaku lapangan, penegakan hukum juga harus menyentuh aktor intelektual di balik praktik busuk pengelolaan proyek pemerintah.
"Premanisme bisa diberantas, tapi kalau sumber masalahnya, yaitu permainan tender proyek, tidak disentuh, maka kasus seperti ini akan terus terjadi. Saya minta Polda dan lembaga terkait jangan hanya tangkap tangan di bawah, tapi juga usut dalangnya," pungkasnya.(Rel)
