BREAKING NEWS

Kesehatan Kerja Jadi Prioritas, Dinas Kesehatan Aceh Utara Perkuat Peran Puskesmas

Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes Bersama Forkopimda Pada Launching BLUD di Puskesmas Lhoksukon.

ACEH UTARA - Di tengah berbagai tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, perhatian terhadap kesehatan kerja menjadi hal yang tak bisa lagi diabaikan. Di balik layar, Puskesmas—yang selama ini dikenal sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar—juga memegang peranan penting dalam memberikan edukasi kesehatan kerja kepada masyarakat, terutama kepada para pekerja informal maupun sektor mikro.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes, melalui berbagai program yang terintegrasi, Puskesmas kini aktif menyampaikan pesan-pesan penting tentang kesehatan kerja, mulai dari pencegahan penyakit akibat kerja, promosi perilaku kerja sehat, hingga peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan kerja yang aman.

"Kesehatan kerja bukan hanya tanggung jawab industri besar atau kantor formal saja. Petani, nelayan, pedagang pasar, hingga buruh bangunan pun butuh edukasi tentang cara kerja yang sehat dan aman. Inilah yang kami perkuat melalui Puskesmas," jelas Jalaluddin, Jumat.

Dengan keunggulan jangkauan wilayah dan kedekatan dengan masyarakat, Puskesmas menjadi ujung tombak yang efektif dalam menyampaikan edukasi kesehatan kerja secara langsung. Setiap kunjungan posyandu, penyuluhan keliling, hingga forum warga, dimanfaatkan oleh petugas Puskesmas untuk menyisipkan pesan-pesan edukatif tentang cara kerja yang tidak merugikan kesehatan.

Melalui berbagai program edukatif, Puskesmas di Aceh Utara aktif menyambangi lokasi-lokasi kerja seperti pasar, perusahaan, pertanian, bahkan tempat-tempat usaha kecil menengah. Para petugas memberikan penyuluhan mengenai risiko kerja, cara pencegahan, serta pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam aktivitas harian.

"Misalnya, untuk petani, kami beri edukasi tentang pentingnya menggunakan alat pelindung saat menyemprot pestisida. Untuk pekerja bengkel atau tukang las, kami jelaskan pentingnya penggunaan masker dan pelindung mata," ujar Jalaluddin.

Integrasi dengan Program Promosi Kesehatan

Di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Aceh Utara, Puskesmas kini mengintegrasikan edukasi kesehatan kerja ke dalam berbagai program promosi kesehatan. Hal ini tidak hanya membantu menurunkan risiko penyakit akibat kerja, tetapi juga membangun budaya kerja yang sehat sejak dini.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang paham: postur tubuh saat bekerja, pencahayaan ruang kerja, paparan bahan kimia, hingga jam istirahat yang cukup, semua itu berperan dalam menjaga kesehatan kerja," tambahnya.

Selain itu, program deteksi dini penyakit akibat kerja juga menjadi fokus. Puskesmas melakukan skrining kesehatan secara rutin untuk mendeteksi gangguan seperti hipertensi, gangguan otot dan tulang (musculoskeletal), serta penyakit pernapasan yang sering terjadi akibat lingkungan kerja yang tidak sehat.

Upaya ini bukan tanpa tujuan jangka panjang. Jalaluddin menegaskan bahwa edukasi kesehatan kerja yang terus digencarkan di tingkat Puskesmas diharapkan mampu menekan angka penyakit akibat kerja, mengurangi kecelakaan kerja, serta meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

"Dengan edukasi yang baik, masyarakat akan lebih sadar dan mampu menjaga dirinya di lingkungan kerja. Akhirnya, mereka tetap sehat, tetap produktif, dan kualitas hidup pun meningkat," tandasnya.

Keberadaan Puskesmas tak hanya sebagai tempat berobat, tapi juga pusat edukasi yang terus bertransformasi menjawab kebutuhan zaman. Di Aceh Utara, langkah konkret ini menjadi bukti bahwa promosi kesehatan kerja bisa dilakukan mulai dari yang paling dekat dengan masyarakat. Puskesmas hadir, bukan hanya untuk menyembuhkan, tapi juga untuk mencegah dan mendidik. [Adv]

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image