Adv
Dinkes Lhokseumawe
HL
Dinas Kesehatan Lhokseumawe Gaungkan GERMAS “Ayo Beraksi”: Buang Sampah Jadi Budaya Sehat
Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini POM, SE, ikut serta dalam kegiatan gotong royong bersama ASN dan non ASN di Kota Lhokseumawe, pada Senin, (14/4) | . |
LHOKSEUMAWE - Kota Lhokseumawe kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan sehat dan nyaman bagi warganya. Melalui Dinas Kesehatan, kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) terus digaungkan, kali ini dengan semangat baru bertajuk "AYO BERAKSI", yang menitikberatkan pada pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep., M.K.M, menegaskan bahwa kampanye ini bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata untuk membentuk perilaku sehat sejak dari hal-hal kecil. "Ayo Beraksi Buang Sampah Pada Tempatnya, Agar Tidak Terjadi Sumber Penularan Penyakit dan Alam Kita Tetap Indah," ujarnya penuh semangat.
Menurut Safwaliza, sampah yang dibuang sembarangan bukan hanya merusak pemandangan, tapi juga menjadi sarang bibit penyakit. Genangan air yang tersumbat sampah bisa memicu berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah, sementara limbah organik yang membusuk bisa menimbulkan bau tak sedap dan mencemari air tanah.
Dinas Kesehatan Lhokseumawe telah melakukan berbagai pendekatan untuk menyampaikan pesan ini, mulai dari edukasi di sekolah-sekolah, penyuluhan di gampong-gampong, hingga kampanye media sosial. Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari gaya hidup sehat yang bertanggung jawab.
"Tindakan kecilmu, memberikan dampak yang besar yang bisa menyelamatkan dunia," menjadi salah satu pesan utama kampanye ini. Kalimat ini menggugah masyarakat untuk tidak menyepelekan tindakan membuang sampah pada tempatnya. Karena dari situlah, rantai kebersihan lingkungan dimulai. "Kita ingin budaya membuang sampah pada tempatnya menjadi bagian dari identitas warga Lhokseumawe. Bukan karena takut ditegur, tapi karena sadar akan pentingnya menjaga kesehatan bersama," jelas Kepala Dinkes Lhokseumawe.
Lebih dari sekadar menjaga kesehatan fisik, Safwaliza menambahkan bahwa lingkungan yang bersih juga berkontribusi pada kesehatan mental. Lingkungan yang tertata, bersih, dan asri membuat masyarakat lebih nyaman, tenang, dan produktif. Pihak Dinkes juga mengajak masyarakat untuk tidak menunggu pemerintah dalam menjaga kebersihan. Perubahan besar, kata Safwaliza, justru dimulai dari rumah masing-masing, dari keluarga, dari anak-anak yang dibiasakan membuang sampah dengan benar sejak dini.
Kampanye GERMAS AYO BERAKSI diharapkan menjadi gerakan kolektif, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan. Semua elemen masyarakat diminta berpartisipasi aktif agar Kota Lhokseumawe semakin sehat, indah, dan terbebas dari potensi penyebaran penyakit akibat sampah. "Lingkungan bersih adalah cermin peradaban. Mari kita buktikan bahwa Lhokseumawe adalah kota yang peduli, tanggap, dan bertindak demi masa depan yang lebih sehat," tutup Safwaliza.
Dengan semangat ini, Dinas Kesehatan yakin bahwa kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya akan menjadi gerakan besar yang menyelamatkan banyak nyawa dan memperindah alam kita.
Sebagai bentuk nyata dari kampanye ini, para ASN dan non-ASN Pemerintah Kota Lhokseumawe juga telah ikut turun langsung ke lapangan. Pada Senin, 14 April 2025, mereka melakukan gotong royong massal di berbagai titik di Kecamatan Banda Sakti. Kegiatan ini diawali dengan apel pagi di Lapangan Hiraq yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini POM, SE.
Dalam sambutannya, Husaini menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen pemerintahan dalam menciptakan kota yang bersih dan sehat. "Gerakan ini adalah refleksi dari semangat gotong royong ASN dan bentuk nyata kepedulian terhadap wajah kota. Mari kita jadikan ini sebagai budaya kerja dan contoh baik bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kebersihan harus menjadi indikator utama dalam menilai lingkungan kerja. "Lingkungan bersih mencerminkan etos kerja yang baik serta menjadi cerminan positif bagi masyarakat luas," tambahnya. [Adv]
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep., M.K.M, menegaskan bahwa kampanye ini bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata untuk membentuk perilaku sehat sejak dari hal-hal kecil. "Ayo Beraksi Buang Sampah Pada Tempatnya, Agar Tidak Terjadi Sumber Penularan Penyakit dan Alam Kita Tetap Indah," ujarnya penuh semangat.
Menurut Safwaliza, sampah yang dibuang sembarangan bukan hanya merusak pemandangan, tapi juga menjadi sarang bibit penyakit. Genangan air yang tersumbat sampah bisa memicu berkembangnya nyamuk penyebab demam berdarah, sementara limbah organik yang membusuk bisa menimbulkan bau tak sedap dan mencemari air tanah.
Dinas Kesehatan Lhokseumawe telah melakukan berbagai pendekatan untuk menyampaikan pesan ini, mulai dari edukasi di sekolah-sekolah, penyuluhan di gampong-gampong, hingga kampanye media sosial. Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari gaya hidup sehat yang bertanggung jawab.
"Tindakan kecilmu, memberikan dampak yang besar yang bisa menyelamatkan dunia," menjadi salah satu pesan utama kampanye ini. Kalimat ini menggugah masyarakat untuk tidak menyepelekan tindakan membuang sampah pada tempatnya. Karena dari situlah, rantai kebersihan lingkungan dimulai. "Kita ingin budaya membuang sampah pada tempatnya menjadi bagian dari identitas warga Lhokseumawe. Bukan karena takut ditegur, tapi karena sadar akan pentingnya menjaga kesehatan bersama," jelas Kepala Dinkes Lhokseumawe.
Lebih dari sekadar menjaga kesehatan fisik, Safwaliza menambahkan bahwa lingkungan yang bersih juga berkontribusi pada kesehatan mental. Lingkungan yang tertata, bersih, dan asri membuat masyarakat lebih nyaman, tenang, dan produktif. Pihak Dinkes juga mengajak masyarakat untuk tidak menunggu pemerintah dalam menjaga kebersihan. Perubahan besar, kata Safwaliza, justru dimulai dari rumah masing-masing, dari keluarga, dari anak-anak yang dibiasakan membuang sampah dengan benar sejak dini.
Kampanye GERMAS AYO BERAKSI diharapkan menjadi gerakan kolektif, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan. Semua elemen masyarakat diminta berpartisipasi aktif agar Kota Lhokseumawe semakin sehat, indah, dan terbebas dari potensi penyebaran penyakit akibat sampah. "Lingkungan bersih adalah cermin peradaban. Mari kita buktikan bahwa Lhokseumawe adalah kota yang peduli, tanggap, dan bertindak demi masa depan yang lebih sehat," tutup Safwaliza.
Dengan semangat ini, Dinas Kesehatan yakin bahwa kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya akan menjadi gerakan besar yang menyelamatkan banyak nyawa dan memperindah alam kita.
Sebagai bentuk nyata dari kampanye ini, para ASN dan non-ASN Pemerintah Kota Lhokseumawe juga telah ikut turun langsung ke lapangan. Pada Senin, 14 April 2025, mereka melakukan gotong royong massal di berbagai titik di Kecamatan Banda Sakti. Kegiatan ini diawali dengan apel pagi di Lapangan Hiraq yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini POM, SE.
Dalam sambutannya, Husaini menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen pemerintahan dalam menciptakan kota yang bersih dan sehat. "Gerakan ini adalah refleksi dari semangat gotong royong ASN dan bentuk nyata kepedulian terhadap wajah kota. Mari kita jadikan ini sebagai budaya kerja dan contoh baik bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kebersihan harus menjadi indikator utama dalam menilai lingkungan kerja. "Lingkungan bersih mencerminkan etos kerja yang baik serta menjadi cerminan positif bagi masyarakat luas," tambahnya. [Adv]
Via
Adv