MPU Bireuen Resmi Tutup Pelatihan PKU: Lahirkan Tiga Kader Ulama Terbaik
BIREUEN- Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen secara resmi menutup kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) tahun 2025 yang telah berlangsung selama 17 hari. Penutupan kegiatan dilangsungkan pada Sabtu, 31 Mei 2025, dan dipimpin oleh Wakil Ketua II MPU Bireuen, Tgk. Sudirman, mewakili Ketua MPU Kabupaten Bireuen.
Sebanyak 38 peserta mengikuti pelatihan intensif ini, yang bertempat di Aula Wisma Bireuen Jaya. Sebelumnya, acara pembukaan digelar secara resmi pada Kamis pagi, 15 Mei 2025, yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi.
Dalam sambutannya, Tgk. Sudirman menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan dedikasi para peserta selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dari total peserta, tiga orang berhasil meraih predikat sebagai kader ulama terbaik. Ketiganya adalah:
:Peringkat Tertinggi Hasil Seleksi:
1. Mijibul Ihsan, peserta dengan nomor urut 33 dari Kecamatan Makmur, berhasil meraih peringkat pertama dengan perolehan nilai tertinggi sebesar 86,87176471, mencerminkan keunggulan akademik dan kompetensi yang luar biasa.
2. Mahran Mazidi, peserta dengan nomor urut 14 asal Kecamatan Jeumpa, menempati peringkat kedua dengan nilai impresif sebesar 85,98705882, menunjukkan kualitas dan kapasitas yang sangat kompetitif.
3. Muhammad Alfadhil, peserta dengan nomor urut 16 dari Kecamatan Peusangan, meraih peringkat ketiga dengan capaian nilai 85,79294118, yang merepresentasikan prestasi yang patut diapresiasi tinggi.
Tesk Foto: Tiga Nama Juara Terbaik, dengan masing-masing nomor urut. Mijibul Ihsan, Juara Pertama, Mahran Mazidi, Juara ke dua, Muhammad Alfadhil, Juara ke Tiga dan nama Peserta didik lain yang belum berhasil meraih juara.
Salah satu dari ketiga nama tersebut akan dipilih untuk mewakili Kabupaten Bireuen dalam lanjutan pelatihan tingkat provinsi di Banda Aceh.
"Insya Allah, satu dari tiga kader terbaik ini akan dikirim untuk mengikuti Pendidikan Kader Ulama di tingkat MPU Aceh. Siapa pun yang terpilih, mereka adalah kader-kader yang telah menunjukkan kompetensi unggul dan komitmen terhadap pengembangan keilmuan Islam," ujar Tgk. Sudirman.
Ia juga menyampaikan harapan besar kepada seluruh peserta yang belum terpilih untuk tidak berkecil hati. "Kegagalan hari ini bukan akhir segalanya. Teruslah belajar dan tingkatkan kapasitas diri, karena kesempatan serupa akan terus dibuka setiap tahunnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Tgk. Sudirman menegaskan bahwa para peserta adalah calon ulama masa depan yang akan menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan membumikan pelaksanaan syariat secara berkelanjutan di tengah masyarakat.
"MPU Bireuen berkomitmen melahirkan generasi ulama yang tidak hanya mumpuni secara keilmuan, namun juga adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital. Kami berharap para kader ulama mampu memanfaatkan teknologi informasi sebagai media dakwah yang efektif dan menyentuh generasi muda," ujarnya.
Tesk Foto: penyampaian sambutan Wakil Ketua II MPU Bireuen. Tgk Sudirman saat penutupan kegiatan di Aula Wisma Bireuen Jaya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Said Jamaluddin, dalam laporan pembukaan sebelumnya, menjelaskan bahwa peserta PKU berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen. Mereka terdiri dari alumni dayah, guru dayah atau pesantren, serta kalangan lainnya yang memenuhi kriteria seleksi.
"Program ini berlangsung selama 17 hari penuh dengan materi yang dirancang berdasarkan kurikulum resmi Pendidikan Kader Ulama MPU Aceh. Seluruh peserta diwajibkan mengikuti rangkaian pelatihan secara utuh untuk memastikan capaian kompetensi yang sesuai standar," jelas Said Jamaluddin.
Tujuan utama dari pelatihan ini, lanjutnya, adalah untuk meningkatkan pemahaman, pendalaman, dan pengkajian terhadap keilmuan Islam secara komprehensif, sekaligus mencetak kader ulama yang visioner, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan umat kontemporer.
Melalui program PKU ini, MPU Bireuen menunjukkan keseriusan dalam membina dan mempersiapkan generasi ulama yang siap menghadapi tantangan zaman, sekaligus menjaga keberlangsungan syiar Islam secara kokoh dan berkelanjutan.(MS)