Mahasiswa Aceh Besar Nilai Bupati dan Legislatif Cari Aman

ACEH BESAR- Selama tiga tahun ini kita dapat melihat, masih sangat jauh dari kata "Aceh Besar lebih baik", visi dan misi pasangan putih dulu seakan akan dilupakan. Ganti rugi petani yang pernah di ucapkan seperti angin berlalu," ucap Muhammad Faidzal Rizki Rabu 15 Juli 2020.

Muhammad Faidzal Rizki salah satu mahasiswa Aceh Besar juga menilai kurang nya kontroling dari legislatif di Aceh Besar, sehingga menyebabkan pemkab Aceh Besar seakan akan aman aman saja. 

"Sejauh ini kita dapat menilai juga DPRK Aceh Besar sangat lemah dalam hal mengontrol eksekutif. DPRK Aceh Besar seakan akan kehilangan taring, yang kita lihat sekarang hanya "DPRK Aceh Besar mengapresiasi" itu, itu saja,"ucap Ketua Bem Fakultas Hukum Unmuha.

Dalam bentuk kritik masih sangat minim, oposisi juga seakan akan sudah dalam pangkuan Eksekusif. "Ini sangat mengherankan, apa mawardi ali yang pandai dalam merangkul DPRK sehingga pemerintahan berjalan aman aman saja,  atau DPRK kehilangan taringnya didepan Mawardi ali dan Waled Husaini, pasca paripurna kemarin juga belum ada kritik yang keluar dari mulut bapak ibu di kantor DPRK tersebut, seakan akan Aceh Besar baik baik saja,"kata Rizki.

Setiap kita tanya kan perihal masalah di Aceh Besar selalu jawaban dari DPRK. "Sudah kita bicarakan dengan sekda " jawaban itu terus menerus menjadi senjata,"tambah Rizki lagi.

"Terlepas dari segala kepentingan, tuan, tuan yang ada di legislatif harus benar benar mengontrol kinerja eksekutif begitu juga dengan Eksekusif, tuan, tuan yang di eksekutif juga harus benar benar berkerja demi kepentingan masyarakat Aceh Besar. Tidak ada waktu kita menangani masalah pecah kongsi dan sebagainya,"tutupnya.(**)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru