Putuskan Mata Rantai Covid-19, HRD Minta Kemenhub RI Tutup Sementara Bandara SIM Aceh

BIREUEN- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah Dapil Aceh ll, H Ruslan M Daud, meminta Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI, untuk melakukan penutupan sementara Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (Bandara SIM), Aceh Besar Provinsi Aceh, Minggu (29/3/2020).

Permintaannya tersebut sangat beralasan, untuk meminimalisir keluar masuk orang melalui bandara tersebut. Mengingat, dampak Corona Virus Disease atau Covid-19 semakin mewabah. Diduga, umunya terpapar dari mereka yang melakukan perjalanan ke daerah yang sedang terpapar virus Corona.

Dikatakan HRD, "hemat saya, penutupan Bandara SIM, menjadi salah satu langkah pencegahan yang baik untuk Provinsi Aceh. Adapun penutupan yang saya maksud di sini, yakni pembatasan untuk penerbangan tujuan komersil, tapi kalau menyangkut kepentingan kemanusiaan dan medis tetap harus aktif dan berjalan seperti biasa," jelasnya kepada wartawan, Minggu (29/3).

Katanyalagi, selaku Anggota Komisi V DPR RI dimana salah satunya bermitra dengan Kemenhub, dan menutup sebuah bandara adalah wewenangnya Kemenhub. Jadi kami akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, guna mengambil langkah strategis dan tepat terkait hal ini.

"Saya sudah membangun komunikasi dengan Ditjen Perhubungan Udara guna mengambil opsi menutup sementara Bandara SIM. Pihak Kemenhub pun sedang mengkaji terkait usulan ini, sebab harus dipikirkan secara matang dan hal lainnya yang juga harus dipertimbangkan," terang Mantan Bupati Bireuen itu. 

Lanjut HRD, "Dalam waktu dekat, kita akan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kemenhub. Saya akan tindaklanjuti usulan pembatasan keluar masuk orang, seperti di bandara, pelabuhan dan akses lainnya"

Selain itu, HRD juga mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh, "Terutama Bupati Aceh Besar yang sudah menyurati Kementerian Perhubungan untuk meminta penutupan sementara Bandara SIM. Walau bisa berdampak terhadap ekonomi, namun langkah antisipasi terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19 juga lebih penting," tegas HRD

Jadi, ia sangat mendukung langkah ini. Karena kalau tidak di batasi mobilitas keluar masuk orang, dikhawatirkan akan berdampak lebih parah pada segala sendi kehidupan, terutama ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemerintahan dan sebagian lainnya.

"Kita batasi dulu kepentingan komersil, intinya demi keselamatan dan kesehatan masyarakat banyak. Kepada masyarakat saya juga meminta terus mendisiplinkan diri dalam menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan pemerintah terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 tersebut,"

"Tentu dengan memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Allah SWT, agar kita semua terhindar dari segala wabah penyakit khususnya yang sedang kita hadapi Virus Corona," Harap HRD.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru