Badan Reintegrasi Aceh Gelar Pertemuan Rakor Tingkat SKPA, Muspida, Anggota Penghubung dan Satpel

BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Kamaruddin Andalah MSi, kembali mengingatkan tentang dua tugas penting Badan Reintegrasi Aceh (BRA) terkait perdamaian yang usianya sudah mencapai 14 tahun.

Disampaikannya saat membuka secara langsung kegiatan pertemuan Rapat Koordinasi Badan Reintegrasi Aceh (Rakor BRA) Tingkat SKPA, Muspida, Anggota Penghubung dan Satpel yang ada di Kabupaten dan Kota Se- Aceh bertempat di Ruang Pidie, Hotel Kyriad Muraya, Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (7/10/2019) malam.

Melalui forum ilmiah yang diinisiasi BRA kita bisa bersama-bersama membicarakan pencapaian maupun kendala program perdamaian sekaligus untuk melihat proses-proses yang membutuhkan perhatian bersama. Bagaimana pun, keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan, termasuk masukan dari juru runding Aceh," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Plt Gubernur Aceh juga mengapresiasi antusiasme para bupati/wali kota di Aceh terkait pengadaan lahan pertanian bagi mantan kombatan, tapol/napol, dan masyarakat korban konflik.

"Kita beri apresiasi khusus kepada Bupati Pidie Jaya yang sudah merealisasikan lahan untuk kombatan dalam rangka perbaikan ekonomi," kata Nova Iriansyah.

Menurut Nova, Pemerintah Aceh akan mendukung perjuangan BRA dalam menjalankan langkah-langkah penyelesaian reintegrasi dan diharapkan sisa-sisa persoalan dapat diselesaikan bersama-sama dengan cara bijak.

"Kita harapkan pada rakor yang digelar bisa dihadiri SKPA terkait, minimal sekretaris SKPA agar tidak ada lagi hambatan BRA dalam melaksanakan program reintegrasi ke depan," imbuh Nova Iriansyah sebagaimana dikutip Kamaruddin Andalah.

Saat pembukaan Rakor BRA tadi malam hadir Ketua BRA, Muhammad Yunus, Kepala Sektretariat BRA, Dr Syukri bin M Yusuf MA, perwakilan Kesbangpol Aceh, perwakilan Kepala Balai Latihan Kerja Banda Aceh, perwakilan Wali Nanggroe, para penghubung, serta para ketua satuan pelaksana (Satpel) BRA dari seluruh Aceh.

Sementara itu, Ketua Penyelenggaraan Rakor Badan Reintegrasi Aceh, H M Ramli Sulaiman mengatakan, rakor ini berlangsung  selama dua hari guna membahas pencapaian seluruh program yang masih perlu perhatian lebih Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat kedepannya.

"Kita juga tetap fokus kembali dalam waktu dekat ini mengurus kelanjutan untuk dapat kembali menyerahkan bantuan tanah yang belum selesai hingga saat ini didaerah yang sesuai dengan kesepakatan kita bersama untuk diserahkan kepada Eks Kombantan GAM dan Eks korban koflik Aceh agar dapat segera terealisasikan secara tepat oleh Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Pusat," ujarnya.

Adapun pemateri turut dihadiri tiga narasumber yakni, Asisten I Sekda Aceh, Dr Muhammad Jafar MHum, Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA), Muzakir Manaf yang  diwakili oleh Azhari Cagee, dan Bupati Pidie Jaya, Teungku Aiyub Abbas. (Ulan)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru