BREAKING NEWS

Menyusuri Jejak Banjir, TP-PKK Mengantar Bantuan

ACEH UTARA - Air memang telah surut, tetapi jejak banjir masih kentara di sejumlah sudut Aceh Utara. Di gampong-gampong yang dilalui arus bandang, lumpur menempel di dinding rumah, menyisakan cerita tentang malam-malam panjang yang dilalui warga. Rabu, 24 Desember 2025, jejak-jejak itu disusuri oleh rombongan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).

Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Utara, Ny. Musliana Ismail, mendampingi langsung kunjungan kerja TP-PKK Pusat yang datang membawa misi kemanusiaan bertajuk *Kemendagri Peduli Bencana*. Rombongan dipimpin oleh Ibu Safriati, S.Si., M.Si., yang hadir mewakili Ketua Umum TP-PKK Pusat, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian.

Musliana memilih turun langsung ke lapangan. Ia memandu rombongan meninjau titik-titik yang terdampak paling parah. Langkahan menjadi tujuan awal. Di kecamatan ini, dua gampong—Geudumbak dan Buket Linteung—menjadi saksi bagaimana banjir bandang merusak sendi kehidupan warga.

Di hadapan masyarakat, bantuan logistik diserahkan satu per satu. Bukan sekadar seremonial, penyerahan dilakukan langsung kepada warga korban banjir. Musliana dan Safriati memastikan bantuan itu benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan, menjawab kebutuhan mendesak pascabencana.

Dari Langkahan, perjalanan berlanjut ke Kecamatan Tanah Jambo Aye. Di wilayah ini, perhatian diarahkan ke lembaga pendidikan keagamaan. Dayah Ulumul Islam di Jalan Ulee Gle, Gampong Samakurok, menjadi titik berikutnya. Pesantren yang terdampak banjir itu menerima bantuan sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan pendidikan santri di tengah situasi darurat.

Bagi Musliana, penyaluran bantuan bukan sekadar distribusi logistik. Ia menekankan pentingnya sinergi antara TP-PKK daerah dan pusat. "Bantuan harus tepat sasaran, dan itu hanya bisa tercapai jika koordinasi berjalan baik," ujarnya di sela kegiatan.

Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil kolaborasi lintas unsur: TP-PKK Pusat, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri, serta KORPRI Kemendagri. Kerja bersama itu diharapkan dapat meringankan beban warga Aceh Utara yang masih berjuang memulihkan kehidupan pascabanjir.

Di tengah sisa lumpur dan trauma yang belum sepenuhnya hilang, kunjungan ini membawa pesan sederhana namun penting: negara hadir, setidaknya lewat tangan-tangan yang menyalurkan bantuan, menyusuri desa demi desa, memastikan warga tak berjalan sendirian setelah air pergi.
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image