Danrem Lilawangsa: Tidak Ada Tempat Bagi Radikalisme dan Separatisme di Tanah Air
0 menit baca
LHOKSEUMAWE – Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran menegaskan, himbauannya bahwa tidak ada tempat bagi kelompok radikalisme dan separatisme di tanah air Indonesia. Termasuk di Provinsi Aceh.
Keduanya, kata Danrem, bisa menjadi ancaman serius bagi keutuhan negara, ujarnya di hadapan siswa-siswi dalam kegiatan komsos di Gedung Jenderal Ahmad Yani Korem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Kamis (19/11/2025).
Korem 011/Lilawangsa menggelar acara pembinaan komunikasi sosial yang adaptif dan sinergitas sebagai upaya mencegah tangkal radikalisme dan separatisme berguna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Peserta acara dari perwakilan pelajar masing-masing sekolah SMA, SMK, dan MAN dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Kegiatan turut hadir Kepala Sekolah dan Dewan Guru serta Dinas Pendidikan Lhokseumawe.
Danrem putra asli Aceh itu menyebutkan, pemerintah melarang keras penggunaan bendera atau simbol separatis, dan itu tidak dibenarkan berkibar di Tanah Air Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh.
"Kenapa dilarang berkibar, dan tidak bisa jadi bendera itu, ada Undang-undangnya. Sekarang siapa saja yang melanggar, perintah Kapolri harus ditangkap, apapun alasannya. di Indonesia, yang boleh berkibar itu hanya satu bendera, yaitu Merah Putih," tegas Danrem.
"Kita aja punya lambang satuan, itupun saat pembuatannya harus ajukan dulu ke pusat, setelah disahkan, baru boleh pergunakan pada saat acara tertentu. Termasuk bendera partai politik. Bendera Merah Putih itu salah satu lambang negara dan sakral," tegasnya lagi.
Danrem Ali Imran turut menyinggung maraknya kasus bullying masih menghantui di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, Danrem menguraikan, menduga bullying di sekolah sejatinya adalah cerminan dari dua hal, yaitu bisa dari kegagalan sistem pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Kemudian, rendahnya literasi emosional di kalangan siswa tidak disiapkan secara sistematis oleh lembaga pendidik. Kedua faktor ini saling terkait dan tak bisa teratasi secara parsial, terangnya.
Dikatakan Orang nomor satu di Korem 011/Lilawangsa, bahwa memang secara kasat mata tampak ejekan dan olokan seperti guyonan biasa bagi anak-anak. Namun, malah bisa sebaliknya.
Menurutnya, "Jangan kira ini tidak menimbulkan dampak serius karena menutupi kasus perundungan demi menjaga citra institusi. Ini tidak boleh, kita pilih diam atau menutupi,"
"Akibatnya, banyak korban yang akhirnya memilih diam, menderita dalam sunyi, bahkan sayangnya, berdampak berhenti sekolah karena merasa tak berdaya," ujar Danrem.
Danrem Ali Imran menambahkan, saat ini Presiden Prabowo bersama pemerintah tengah berupaya berjuang untuk mensejahterakan rakyatnya.
Perhatian presiden bukan hanya di Aceh, akan tetapi untuk seluruh daerah Provinsi di Indonesia. Baik tentang pembangunan dan kualitas sumber daya manusianya turut menjadi perhatian utama.
"MBG salah satu program unggulan presiden, kita harus dukung, masukan dari semua pihak itu bagus, tetapi bukan hanya bisa mencela, ibaratkan, pengen instan, siap jadi, bahkan harus di sulang, tidak demikian ya," Imbuhnya.
"Jiwa nasional Presiden Prabowo itu luar biasa, bahkan saat ini keberaniannya diakui negeri-negara di dunia. Apalagi untuk negerinya sendiri, Presiden sangat respons, tetapi butuh proses," ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Danrem, kalian para generasi penerus bangsa adalah motor penggerak, agen perubahan selanjutnya. Selain mendukung dengan gigih belajar, adik-adik sekalian nantinya dapat menyadari dan mengarahkan pola pikir yang berwawasan," harapnya.
Selain daripada itu, mari kita sama-sama merenungkan kembali betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ingat! ancaman radikalisme dan separatisme merupakan tantangan serius yang dapat memecah belah kita.
"Upaya penangkalan kita lakukan bersama sejak dini. TNI, khususnya Korem 011/Lilawangsa berkomitmen penuh dalam menjaga keutuhan NKRI. Namun tugas ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dengan seluruh masyarakat," pungkasnya.
Acara komsos diadakan Korem 011/Lilawangsa, antusias mendapat tanggapan para peserta pelajar maupun guru sebagai masukan dan dukungan motivasi.
Disisi lain, seringnya viral kasus bullying, mengisahkan kesedihan yang tak terdengar, dan mereka sangat menunggu untuk diselamatkan.
