BREAKING NEWS

Ketua IPNU Desak DPW NasDem Aceh Evaluasi Fadhli Yusuf, Sindir Irsan Sosiawan: Apa Kontribusinya untuk Bireuen?

BIREUEN- Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Bireuen secara tegas meminta Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh mengevaluasi kadernya, Fadhli Yusuf, yang dinilai menimbulkan kegaduhan publik lewat pernyataannya terkait proyek Detail Engineering Design (DED) di Kabupaten Bireuen.

Menurut Ketua IPNU Bireuen, pernyataan Fadhli tidak mencerminkan etika politik yang santun dan konstruktif. Alih-alih memberi solusi, sikapnya justru dinilai memperkeruh suasana serta menyesatkan opini publik.

"Kritik itu boleh, tapi harus berbasis data dan disampaikan dengan cara yang beretika. Jangan asal bicara di ruang publik hingga menimbulkan kegaduhan. Kader partai seharusnya jadi contoh, bukan sumber kontroversi," tegasnya kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).

Tak hanya menyoroti Fadhli Yusuf, Ketua IPNU Bireuen juga menyinggung Irsan Sosiawan, anggota DPR RI asal Partai NasDem dari Dapil Aceh, yang dinilai belum menunjukkan kontribusi nyata bagi masyarakat Bireuen.

"Selama ini masyarakat belum melihat program konkret yang benar-benar berdampak. Apa yang sudah diperjuangkan Irsan Sosiawan untuk Bireuen? Jangan sampai kehadirannya hanya terasa menjelang pemilu," ujarnya tajam.

Ia menegaskan, rakyat kini menuntut kerja nyata, bukan sekadar retorika politik. Wakil rakyat, katanya, seharusnya fokus memperjuangkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Rakyat butuh solusi, bukan wacana. Semangat perubahan yang dibawa partai harus tercermin lewat kinerja, bukan hanya slogan," tambahnya.

Ketua IPNU itu juga mendesak DPW NasDem Aceh segera melakukan evaluasi internal terhadap pola komunikasi politik kadernya, terutama Fadhli Yusuf yang dinilai sering membuat pernyataan tidak terukur dan berpotensi mencoreng citra partai.

"Sudah seharusnya NasDem Aceh menertibkan kader seperti Fadhli. Dia itu anggota DPRK, bukan kepala dinas apalagi juru bicara Pemkab. Bicara soal proyek pemerintah tanpa kapasitas resmi bisa menimbulkan salah tafsir publik," tandasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga iklim politik yang sejuk dan edukatif di Bireuen, terutama di tengah meningkatnya tensi politik jelang tahun-tahun politik.

"Ruang publik seharusnya jadi tempat menyampaikan ide dan solusi, bukan arena saling serang. Anak muda sedang menilai-dan mereka butuh teladan dari para politisi," tutupnya.(Rel)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image