JASA Bireuen Desak Polda Aceh Bebaskan Eks Kombatan GAM Terkait Kasus di Dinas Perkim
BIREUEN- Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Bireuen mendesak Kapolda Aceh segera membebaskan sejumlah mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditangkap terkait insiden di Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Aceh.
Ketua JASA Bireuen, Tgk Mauliadi, menilai penanganan kasus tersebut terlalu berlebihan. Menurutnya, persoalan itu semestinya dapat diselesaikan secara baik tanpa harus membawa para eks kombatan ke ranah hukum.
"Kami meminta Kapolda Aceh agar segera membebaskan para kombatan yang ditangkap. Masalah kecil seperti itu jangan dibesar-besarkan. Penyelesaian nya sebaiknya dilakukan secara damai dan bermartabat," ujar Tgk Mauliadi, kepada Wartawan Sabtu (16/8/2025).
Ia juga mengingatkan aparatur di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), khususnya pada dinas pelayanan publik, agar lebih bijak dalam melayani masyarakat. Tgk Mauliadi menegaskan para mantan kombatan GAM datang ke kantor pemerintahan bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk memperjuangkan kebutuhan hidup.
"Para eks kombatan GAM memiliki latar belakang militer dengan didikan keras, berbeda dengan sipil. Mereka tetap memiliki hak yang sama sebagai rakyat Aceh. Kantor pemerintahan itu milik rakyat, bukan milik pribadi pejabat," tegasnya.
Selain itu, ia menyoroti masih banyak mantan kombatan yang hidup dalam kesulitan ekonomi pasca perdamaian Aceh. Menurutnya, dana Otonomi Khusus (Otsus) selama ini lebih banyak dinikmati oleh pejabat, sementara kesejahteraan mantan kombatan kerap terabaikan.
"Jangan pura-pura tidak tahu. Dana Otsus banyak yang dikuasai pejabat SKPA. Padahal saat kampanye mereka berlindung di balik rakyat, tapi setelah berkuasa kondisi kombatan yang masih kekurangan justru diabaikan," sindirnya.
JASA Bireuen berharap insiden di Dinas Perkim tidak kembali terulang. Ia meminta semua pihak, terutama aparatur pemerintah, lebih memahami kondisi di lapangan serta memperlakukan rakyat, termasuk mantan kombatan, secara adil dan bijaksana.
"Kami mengingatkan semua pihak agar menghargai eks kombatan GAM. Jangan sampai persoalan kecil berkembang menjadi masalah besar hanya karena kurang bijak menyikapi keadaan," tutup Tgk Mauliadi.(Rel)