Adv
Dinkes Lhokseumawe
Lhokseumawe
Kenali Gejala Awal ISPA dan Cara Pencegahannya: Imbauan Dinkes Lhokseumawe untuk Jaga Kesehatan Keluarga
LHOKSEUMAWE – Musim pancaroba sering menjadi momen meningkatnya berbagai penyakit menular, termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala awal ISPA serta menerapkan langkah-langkah pencegahan agar keluarga tetap sehat dan produktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep, MKM, menjelaskan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat, terutama anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh rendah.
"Gejala awal ISPA biasanya tampak ringan, tapi jika diabaikan bisa berkembang menjadi gangguan serius. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat mengenali gejalanya sedini mungkin," ujar Safwaliza saat ditemui, Selasa.
ISPA dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas maupun bawah, dengan gejala umum antara lain:
* Batuk kering atau berdahak
* Pilek dan hidung tersumbat
* Sakit tenggorokan
* Demam ringan hingga tinggi
* Sakit kepala dan lemas
* Sesak napas (pada kasus yang lebih parah)
Safwaliza mengingatkan bahwa ketika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut lebih dari tiga hari, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan
Menurut Safwaliza, pencegahan ISPA sangat mungkin dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Langkah paling efektif adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rajin cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau saat sakit, serta menjaga asupan gizi agar imunitas tetap optimal," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya ventilasi udara yang baik di rumah, menghindari paparan asap rokok, serta tidak berbagi peralatan makan dengan orang yang sedang sakit.
Safwaliza mengapresiasi peran aktif masyarakat, khususnya para orang tua, dalam menjaga kesehatan anak-anak selama musim pancaroba. Ia juga mendorong sekolah dan instansi lain untuk ikut serta dalam upaya edukasi pencegahan ISPA.
"Edukasi harus terus digalakkan, termasuk melalui media sosial, posyandu, dan penyuluhan langsung oleh petugas kesehatan. Ini bukan hanya tugas dinas kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama," ujarnya.
Layanan Gratis di Puskesmas
Sebagai bentuk pelayanan preventif, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe membuka layanan pemeriksaan ISPA gratis di seluruh Puskesmas, lengkap dengan edukasi kesehatan pernapasan.
"Silakan manfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Kami siap membantu dan memberikan edukasi agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya mencegah ISPA sejak dini," pungkas Safwaliza.
Tak hanya menyasar individu, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe juga aktif melakukan kegiatan penyuluhan kelompok melalui program Promosi Kesehatan (Promkes) di sekolah-sekolah, gampong, hingga rumah ibadah. Dalam program ini, petugas menyampaikan informasi praktis tentang cara mencegah ISPA, termasuk pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak dan menjaga etika batuk yang benar.
"Banyak masyarakat belum tahu bahwa menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku bagian dalam bisa mencegah penularan penyakit. Hal sederhana seperti ini terus kita kampanyekan," tambah Safwaliza.
Di tengah ancaman perubahan iklim dan kualitas udara yang kian menurun, Safwaliza mengajak seluruh warga Kota Lhokseumawe untuk menjadi pelopor gaya hidup sehat dan peduli lingkungan. "Mari mulai dari hal kecil—gunakan masker saat berdebu, tanam pohon di pekarangan, dan ajak keluarga hidup bersih. Karena mencegah lebih murah dan mudah daripada mengobati," tegasnya.
Dengan mengenali gejala awal ISPA dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, masyarakat Lhokseumawe diharapkan dapat melewati musim pancaroba ini dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar.
[Adv]
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep, MKM, menjelaskan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat, terutama anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh rendah.
"Gejala awal ISPA biasanya tampak ringan, tapi jika diabaikan bisa berkembang menjadi gangguan serius. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat mengenali gejalanya sedini mungkin," ujar Safwaliza saat ditemui, Selasa.
ISPA dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas maupun bawah, dengan gejala umum antara lain:
* Batuk kering atau berdahak
* Pilek dan hidung tersumbat
* Sakit tenggorokan
* Demam ringan hingga tinggi
* Sakit kepala dan lemas
* Sesak napas (pada kasus yang lebih parah)
Safwaliza mengingatkan bahwa ketika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut lebih dari tiga hari, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan
Menurut Safwaliza, pencegahan ISPA sangat mungkin dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Langkah paling efektif adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rajin cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau saat sakit, serta menjaga asupan gizi agar imunitas tetap optimal," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya ventilasi udara yang baik di rumah, menghindari paparan asap rokok, serta tidak berbagi peralatan makan dengan orang yang sedang sakit.
Safwaliza mengapresiasi peran aktif masyarakat, khususnya para orang tua, dalam menjaga kesehatan anak-anak selama musim pancaroba. Ia juga mendorong sekolah dan instansi lain untuk ikut serta dalam upaya edukasi pencegahan ISPA.
"Edukasi harus terus digalakkan, termasuk melalui media sosial, posyandu, dan penyuluhan langsung oleh petugas kesehatan. Ini bukan hanya tugas dinas kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama," ujarnya.
Layanan Gratis di Puskesmas
Sebagai bentuk pelayanan preventif, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe membuka layanan pemeriksaan ISPA gratis di seluruh Puskesmas, lengkap dengan edukasi kesehatan pernapasan.
"Silakan manfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Kami siap membantu dan memberikan edukasi agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya mencegah ISPA sejak dini," pungkas Safwaliza.
Tak hanya menyasar individu, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe juga aktif melakukan kegiatan penyuluhan kelompok melalui program Promosi Kesehatan (Promkes) di sekolah-sekolah, gampong, hingga rumah ibadah. Dalam program ini, petugas menyampaikan informasi praktis tentang cara mencegah ISPA, termasuk pentingnya imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak dan menjaga etika batuk yang benar.
"Banyak masyarakat belum tahu bahwa menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku bagian dalam bisa mencegah penularan penyakit. Hal sederhana seperti ini terus kita kampanyekan," tambah Safwaliza.
Di tengah ancaman perubahan iklim dan kualitas udara yang kian menurun, Safwaliza mengajak seluruh warga Kota Lhokseumawe untuk menjadi pelopor gaya hidup sehat dan peduli lingkungan. "Mari mulai dari hal kecil—gunakan masker saat berdebu, tanam pohon di pekarangan, dan ajak keluarga hidup bersih. Karena mencegah lebih murah dan mudah daripada mengobati," tegasnya.
Dengan mengenali gejala awal ISPA dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, masyarakat Lhokseumawe diharapkan dapat melewati musim pancaroba ini dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar.
[Adv]
Via
Adv