Bireuen
Kansil Menangi Pilchiksung Lhok Mambang: Transparansi Dana untuk Muspika Plus Dipertanyakan
BIREUEN- Pemilihan Keuchik Langsung (Pilchiksung) Gampong Lhok Mambang, Kemukiman Gandapura Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, berlangsung secara demokratis dan tertib pada Kamis, 24 Juli 2025. Hajatan politik lokal ini dipusatkan di halaman Meunasah gampong setempat dan diwarnai dengan antusiasme tinggi warga, mencerminkan semangat demokrasi akar rumput yang masih hidup.
Dalam kontestasi tersebut, M. Kansil, ST, sosok muda visioner yang dikenal luas sebagai pedagang nasi goreng di Pasar Gurugok, berhasil memenangkan hati masyarakat dengan perolehan 264 suara dari total 460 suara sah. Ia unggul atas dua rivalnya, Anwar (petani tambak, 99 suara) dan Ismail, S.Pd (mantan Ketua Tuha Peut, 97 suara). Dari 466 surat suara yang masuk, 6 dinyatakan tidak sah, dengan jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 643 jiwa.
Kemenangan Kansil diyakini sebagai cerminan kuatnya aspirasi masyarakat terhadap sosok pemimpin muda, enerjik, dan membumi, yang diharapkan mampu mengakselerasi pembangunan gampong secara inklusif dan berkelanjutan.
Ketua Panitia Pemilihan Keuchik (P2K), Muhammad Arif, menjelaskan bahwa seluruh proses pemilihan berlangsung sesuai regulasi, dimulai dari seleksi administratif pada 14 Juni 2025 hingga penyampaian visi-misi kandidat pada 10 Juli. Pemungutan suara digelar 24 Juli dan melibatkan pemilih dari empat dusun: Kayee Adang, Uteun Awee, Muda Balia, dan Matang Jrok.
Namun, di balik suksesnya pesta demokrasi desa tersebut, mencuat isu krusial terkait transparansi penggunaan dana pemilihan. Sebanyak Rp 20 juta dari Dana Desa diklaim, digunakan untuk pelaksanaan Pilchiksung, termasuk konsumsi, logistik, hingga honor panitia. Yang menjadi sorotan adalah adanya alokasi khusus untuk unsur Muspika Plus, yakni Camat, Kapolsek, Danramil, serta sejumlah staf yang hadir dalam acara tersebut.
Ketika dimintai penjelasan mengenai detail penggunaan anggaran tersebut, khususnya nominal yang dialokasikan kepada Muspika Plus, Ketua P2K Muhammad Arif tidak memberikan keterangan yang jelas. Ia hanya menyebutkan secara singkat, "Untuk Muspika Plus itu ada dialokasikan, pokoknya," tanpa mengungkap rincian nominal maupun justifikasi penggunaan.
Sikap tertutup semacam ini menimbulkan tanda tanya besar. Padahal, dalam kerangka tata kelola keuangan desa yang baik, setiap pengeluaran-terlebih yang menyasar institusi formal di luar struktur panitia-harus dapat dipertanggungjawab kan secara administratif dan terbuka kepada publik. Ketika ditanya ulang soal nilai yang diberikan kepada masing-masing pejabat kecamatan, Ketua P2K kembali menghindari jawaban substantif.
Ketertutupan ini bukan sekadar kelalaian administratif, melainkan bisa mengarah pada dugaan praktik yang mencederai asas transparansi dan akuntabilitas keuangan desa. Apalagi jika dana tersebut ternyata mengalir tanpa dasar hukum dan tidak tercantum dalam rencana anggaran belanja kegiatan Pilchiksung.
Situasi ini menuntut perhatian serius dari aparatur pengawas internal, termasuk Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong di tingkat kabupaten. Audit menyeluruh terhadap pembiayaan Pilchiksung Lhok Mambang menjadi keniscayaan untuk menjawab pertanyaan publik: berapa dana sebenarnya yang dibelanjakan, kepada siapa saja dana itu disalurkan, dan apakah seluruhnya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Camat Gandapura, Azmi, S.Ag, yang turut hadir dalam pemilihan tersebut, mengapresiasi suasana damai dan partisipatif yang mengiringi proses pemilihan. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program-program unggulan di Gampong Lhok Mambang.
"Gampong ini merupakan salah satu yang berprestasi secara nasional. Pada 2023, Lhok Mambang dinobatkan sebagai gampong inovatif dalam pelayanan Posyandu. Salah satu kadernya bahkan diundang ke Jakarta dan menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan," ujar Azmi.
Ia berharap Keuchik terpilih mampu memperkuat prestasi tersebut dan menjadi motor penggerak dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, penguatan kelembagaan gampong, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Pilchiksung ini turut dihadiri unsur Muspika Kecamatan Gandapura, antara lain Camat Azmi, Kasi Pemerintahan Fadli, S.Sos, Danramil 08 Lettu Nurdin Juned, Kapolsek AKP Hendri Yunan, Mukim Gandapura Barat Tgk Usman Keulana, Pj Keuchik Muslim, S.Sos, serta tokoh masyarakat, agama, dan pemuda.
Kini, publik menanti tidak hanya gebrakan program dari Keuchik baru, tetapi juga jawaban tegas dan terang benderang dari panitia pemilihan mengenai ke mana saja dana Rp20 juta itu mengalir-terutama untuk menepis asumsi, menghindari spekulasi, dan memastikan demokrasi desa tidak tercemar oleh praktik-praktik abu-abu.(MS)
Via
Bireuen