Dinkes Aceh Utara Ingatkan Pemeriksaan Rutin Kesehatan Pekerja, Investasi untuk Masa Depan Produktif

ACEH UTARA - Kesehatan bukan hanya hak setiap individu, tetapi juga aset berharga bagi produktivitas dan keberlanjutan suatu instansi maupun perusahaan. Di tengah meningkatnya tuntutan kerja dan gaya hidup serba cepat, Dinas Kesehatan Aceh Utara mendorong pentingnya Program Pemeriksaan Rutin Kesehatan Pekerja sebagai bagian integral dari budaya kerja yang sehat dan berdaya saing tinggi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, MKes, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, SKM, MKM, dijelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan berkala bagi para pekerja bukanlah sekadar formalitas, tetapi bentuk kepedulian nyata terhadap sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung pembangunan daerah.

"Pemeriksaan kesehatan rutin adalah bentuk deteksi dini terhadap potensi penyakit, khususnya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, gangguan jantung, hingga gangguan fungsi paru akibat lingkungan kerja," terang Samsul Bahri saat ditemui di ruang kerjanya di Dinkes Aceh Utara.

Menurutnya, banyak pekerja yang baru menyadari masalah kesehatannya saat sudah dalam tahap lanjut. Ini bukan hanya berisiko bagi keselamatan pribadi, tetapi juga berdampak pada produktivitas kerja dan pembiayaan kesehatan di lingkungan kerja.

"Padahal, kalau terdeteksi sejak awal melalui pemeriksaan berkala, penyakit bisa dikendalikan, dicegah, atau bahkan disembuhkan tanpa harus mengganggu aktivitas kerja secara signifikan," ujarnya.

Program ini, sambung Samsul Bahri, sejalan dengan upaya nasional melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang menekankan pada upaya promotif dan preventif dalam membangun masyarakat yang sehat. Pemeriksaan rutin merupakan salah satu wujud konkret dari Germas di lingkungan kerja.

Manfaat Ganda: Bagi Pekerja dan Instansi

Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu, pemeriksaan rutin juga berdampak positif bagi institusi atau perusahaan. Pekerja yang sehat cenderung lebih produktif, jarang absen, dan memiliki semangat kerja yang lebih tinggi.

"Di lingkungan perkantoran dan dunia industri, kami mendorong agar pemeriksaan kesehatan ini menjadi agenda tahunan. Ini investasi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kompetitif," jelasnya.

Selain itu, dengan adanya data kesehatan pekerja yang diperoleh dari hasil skrining berkala, pihak manajemen dapat menyusun kebijakan kesehatan kerja yang lebih akurat dan terarah, seperti menyediakan ruang istirahat yang memadai, membatasi paparan zat berbahaya, hingga menyediakan konsumsi sehat.

Dinas Kesehatan Aceh Utara juga membuka ruang kolaborasi dengan instansi pemerintah, swasta, dan sektor industri untuk pelaksanaan program ini. Melalui Puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan, layanan pemeriksaan rutin bisa diakses secara mudah.

"Kami juga mengimbau perusahaan dan instansi pemerintah agar menjalin kemitraan dengan fasilitas kesehatan terdekat. Puskesmas memiliki tenaga kesehatan dan alat yang memadai untuk melakukan pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan paru, dan lainnya," tambah Samsul.

Membangun Budaya Kerja Sehat

Dalam jangka panjang, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap agar kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan menjadi bagian dari budaya kerja sehat di semua sektor.

"Kami tidak hanya ingin pekerja sehat, tapi juga bahagia dan produktif. Pemeriksaan rutin itu bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai langkah bijak mengenal tubuh sendiri sebelum terlambat," pungkas Samsul Bahri.

Program pemeriksaan rutin kesehatan pekerja adalah bentuk tanggung jawab bersama — antara pemerintah, institusi, dan para pekerja itu sendiri. Karena di balik kinerja yang optimal, ada tubuh yang sehat, pikiran yang jernih, dan lingkungan kerja yang mendukung. Maka sudah waktunya, kita menjadikan pemeriksaan rutin bukan sekadar formalitas, tetapi komitmen hidup sehat yang nyata. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru