Adv
Dinkes Lhokseumawe
Lhokseumawe
BIAS 2025 di Lhokseumawe: Lindungi Anak dari Penyakit, Bangun Generasi Sehat Sejak Dini
LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2025, sebuah program nasional yang bertujuan untuk melindungi anak usia sekolah dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah melalui imunisasi.
Kegiatan BIAS dilaksanakan setiap tahun, menyasar anak-anak usia Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 1, 2, dan 5. Tahun ini, pelaksanaan BIAS dimulai pada bulan Agustus 2025, dengan sasaran utama pemberian imunisasi campak-rubela (MR), difteri-tetanus (DT), dan tetanus-difteri (Td) sesuai kelompok usia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep., MKM, imunisasi di usia sekolah sangat penting untuk memperkuat kekebalan tubuh anak secara berkelanjutan.
"Meski mereka sudah diimunisasi saat bayi, kekebalan tubuh bisa menurun seiring waktu. Maka, imunisasi ulangan saat usia sekolah menjadi kunci untuk mencegah penyakit menular seperti campak, difteri, dan tetanus," ujar Safwaliza saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/7/2025).
Sinergi Puskesmas dan Sekolah: Gerakan Imunisasi Massal
Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe bekerja sama erat dengan Dinas Pendidikan, pihak sekolah, dan seluruh Puskesmas di wilayah kota. Tim kesehatan dari Puskesmas langsung datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan penyuntikan imunisasi, sehingga siswa tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan.
"Kami pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang aman dan berkualitas. Semua petugas kami sudah terlatih dan menggunakan vaksin yang sudah melalui uji standar nasional," tambahnya.
Safwaliza juga menegaskan bahwa sebelum pelaksanaan, orang tua akan diberi informasi dan edukasi terlebih dahulu agar memahami manfaat imunisasi dan tidak terpengaruh informasi yang keliru.
Menjawab Hoaks dengan Edukasi
Di tengah derasnya arus informasi, tak jarang muncul keraguan dari sebagian orang tua terhadap imunisasi. Namun Dinas Kesehatan Lhokseumawe secara aktif melakukan pendekatan persuasif, termasuk melalui kader Posyandu dan penyuluhan sekolah.
"Imunisasi adalah hak anak. Jangan biarkan anak kita menjadi korban karena ketidaktahuan. Vaksin itu aman, sudah terbukti secara ilmiah, dan bagian dari upaya global melindungi generasi," tegas Safwaliza.
Cegah KLB, Wujudkan Generasi Unggul
Kegiatan BIAS juga menjadi langkah strategis untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit seperti difteri atau campak yang masih berpotensi muncul di berbagai daerah. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa terbentuk.
"Anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Kita punya tanggung jawab memastikan mereka tumbuh sehat dan kuat. Jangan sampai mereka harus menghadapi penyakit yang sebenarnya bisa dicegah," ujar Safwaliza penuh semangat.
Ayo Dukung BIAS 2025!
Safwaliza mengajak semua pihak – orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan media – untuk ikut mendukung kesuksesan BIAS 2025.
"Kami ingin mencapai cakupan imunisasi minimal 95 persen agar semua anak terlindungi. Mari jadikan BIAS sebagai gerakan bersama demi anak-anak Lhokseumawe yang sehat, tangguh, dan cerdas," tutupnya. [Adv]
Via
Adv