Habib Rizieq Syihab Isi Tabligh Akbar di Aceh, Dialog Bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat

BANDA ACEH- Ulama kharismatik sekaligus tokoh penting dalam percaturan intelektual Islam Asia Tenggara, Al-Habib Dr. Muhammad Rizieq Syihab, Lc., M.A., kembali menyapa masyarakat Aceh dalam rangkaian kunjungan dakwah dan silaturahmi yang telah lama dinantikan.

Kepastian kedatangan Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Panitia Penyambutan, Muhammad Zubir, S.H., M.H., yang juga dikenal sebagai advokat nasional.

"Benar, beliau dijadwalkan tiba di Banda Aceh pada hari Selasa 17 juni 2025 untuk mengisi sejumlah agenda penting, termasuk tabligh akbar dan dialog kebangsaan bersama tokoh dan ulama Aceh," ujar Muhammad Zubir kepada awak media, Senin (16/6/2025).

Agenda Padat: Dakwah, Dialog, dan Ziarah Ulama

Menurut Zubir, dalam lawatannya kali ini, Habib Rizieq akan mengisi tabligh akbar yang dipusatkan di Komplek Makam Syiah Kuala, Banda Aceh, pada malam Kamis mendatang. Selain itu, beliau dijadwalkan menghadiri forum silaturahmi dan diskusi publik bersama para alim-ulama serta tokoh-tokoh strategis Aceh dari berbagai latar belakang.

"Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda dakwah rutin beliau setiap lima tahun, meski sempat tertunda beberapa kali karena padatnya jadwal serta aktivitas beliau di dalam dan luar negeri, termasuk ke Mekkah," jelas Zubir.

Zubir juga mengungkapkan bahwa dalam kunjungan ini, Habib Rizieq turut direncanakan melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama besar Aceh sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah keilmuan dan spiritualitas masyarakat Aceh.

Napak Tilas Perjalanan Dakwah Pasca-Tsunami 2005

Habib Rizieq memiliki kedekatan historis dengan Aceh. Ia pertama kali datang ke Serambi Mekkah pada awal Januari 2005, tak lama setelah bencana gempa dan tsunami meluluhlantakkan kawasan ini. Selama hampir empat bulan, ia bersama istri dan 1.200 laskar FPI menetap di Komplek Makam Taman Pahlawan Peuniti, Banda Aceh.

"Kala itu beliau tidak hanya memimpin langsung proses evakuasi dan distribusi bantuan, namun juga terlibat aktif dalam pemulihan rumah ibadah, dayah, serta berbagai fasilitas umum lainnya. Kontribusi dana yang dibawa juga sangat besar dan berdampak langsung bagi para korban," terang Zubir.

Kunjungan terakhir Habib Rizieq ke Aceh terjadi pada tahun 2017, saat mengisi tabligh akbar di Komplek TPI Lampulo, Banda Aceh, yang dihadiri ratusan ribu jemaah, termasuk Gubernur Aceh saat itu, Zaini Abdullah, serta puluhan tokoh terkemuka lainnya.

Panitia Lintas Ormas dan Tokoh Masyarakat

Untuk menyukseskan rangkaian kegiatan ini, panitia penyambutan dibentuk secara inklusif dengan melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), serta elemen-elemen strategis dari seluruh Aceh.

Panitia diketuai oleh Tgk. Wahidin Al-Asyi, dengan Dr. Tgk. Yusuf Al-Qardhawy, M.H., sebagai sekretaris, dan Dr. Mulia Rahman, M.A., sebagai bendahara.

"Kita sengaja membentuk panitia bersama dari berbagai latar belakang. Tidak hanya FPI, tapi juga dari Forum Mukim, RTA, MUNA, PII, BKPRMI, serta sejumlah aktivis perempuan seperti Ainon Marziah dari Bungong Seulanga, Muna Rosita mantan Ketua Kohati HMI, dan Cut Linda, seorang ahli agitasi terkemuka," pungkas Zubir.

Kehadiran Habib Rizieq Syihab di Aceh kali ini menjadi momentum penting dalam merawat ukhuwah Islamiyah, mempererat relasi keulamaan, dan meneguhkan kembali peran Aceh sebagai pusat peradaban Islam Nusantara.(Red)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru