RSUD Peusangan Raya Sudah Diresmikan Dua Tahun: Tapi Mantong Lage Jen Ek U Langet

BIREUEN- Bupati Bireuen, H. Mukhlis, bersama Wakil Bupati, Razuardi, melakukan kunjungan ke gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Peusangan Raya di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen,  Rabu (12 Maret 2025). Namun, alih-alih menemukan kesiapan rumah sakit tersebut untuk melayani masyarakat, mereka justru dihadapkan pada fakta bahwa fasilitas kesehatan yang sudah diresmikan sejak 2022 itu masih terbengkalai.

Saat berbincang dengan Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr. Irwan, Bupati menanyakan progres operasional rumah sakit tersebut. Bukannya mendapat jawaban yang meyakinkan, Mukhlis justru menyimpulkan bahwa proyek ini masih jauh dari kata selesai.

"Mantong lage jen ek u langet" (masih seperti jin naik ke langit), sindir Mukhlis, menyoroti betapa panjang dan berbelitnya proses yang masih harus dilalui sebelum rumah sakit ini benar-benar berfungsi.

Tak hanya itu, Mukhlis juga mengingat kan agar RSUD Peusangan Raya tidak bernasib seperti RSUD dr. Fauziah Bireuen yang kini terlilit utang. Ia menyoroti bagaimana rumah sakit seharusnya bisa mendapatkan keuntungan dari kerjasama dengan BPJS, bukan justru menjadi beban keuangan daerah.

Target Operasi 2025, Tapi Tanpa BPJS?

Dalam kesempatan itu, dr. Irwan menjelaskan bahwa RSUD Peusangan Raya masih harus melalui proses registrasi ke Kementerian Kesehatan sebelum bisa beroperasi. Ia menargetkan rumah sakit ini mulai melayani pasien pada November 2025.

Namun, yang mengejutkan, Irwan menyebut bahwa layanan awal rumah sakit ini belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Artinya, pasien harus membayar biaya perawatan sendiri.

"Ini harus ada MoU dulu dengan BPJS, baru bisa melayani pasien BPJS," kata Irwan.

Pernyataan ini semakin menegaskan bahwa rumah sakit tersebut masih belum siap. Padahal, sudah dua tahun berlalu sejak peresmiannya oleh Pj Bupati Aulia Sofyan pada 2022.

Ironisnya, bangunan yang berdiri di bekas lokasi Puskesmas Peusangan ini sebenarnya dirancang sebagai fasilitas kesehatan tipe D yang diharapkan bisa menjadi akses layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Namun hingga kini, gedungnya hanya menjadi simbol proyek mangkrak yang belum membawa manfaat nyata bagi warga Bireuen.

Masyarakat kini bertanya-tanya, apakah RSUD Peusangan Raya benar-benar akan beroperasi pada 2025, atau ini hanya janji manis yang akan terus mengambang, seperti "jin naik ke langit"?.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru