Lhokseumawe Menuju Pusat Ekspor: Kolaborasi Pemko dan Investor Malaysia

LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe terus berupaya mengoptimalkan potensi daerah sebagai pusat ekonomi dan perdagangan di Aceh. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjajaki kerja sama dengan investor asal Malaysia untuk mempercepat realisasi ekspor komoditas unggulan langsung dari Aceh. Upaya ini diwujudkan dengan peninjauan pelabuhan di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu (15/3).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rencana besar Pemerintah Lhokseumawe untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada Sumatera Utara sebagai jalur ekspor utama. Selama ini, berbagai komoditas unggulan seperti pinang, kopi, cangkang sawit, cokelat, ikan, dan produk lainnya harus dikirim terlebih dahulu ke Medan sebelum diekspor ke luar negeri. 

Dengan adanya pelabuhan ekspor langsung di Lhokseumawe, diharapkan harga jual produk Aceh dapat lebih kompetitif karena tidak lagi bergantung pada pihak luar.

Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., menegaskan pentingnya langkah ini untuk meningkatkan kemandirian ekonomi daerah. Menurutnya, selama ini komoditas unggulan Aceh justru lebih banyak dipasarkan melalui Medan, yang pada akhirnya membuat Aceh kehilangan kendali atas harga pasar.

"Saat ini, komoditas unggulan kita dibawa ke Medan dan mereka yang menentukan harga. Sudah saatnya Aceh memiliki jalur ekspornya sendiri agar dapat menetapkan harga yang lebih menguntungkan bagi petani dan pelaku usaha lokal," ujar Sayuti.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Lhokseumawe memang lebih berorientasi sebagai kota jasa. Dengan infrastruktur pelabuhan yang memadai, kota ini memiliki potensi besar untuk menjadi hub perdagangan di Aceh.

"Kita mungkin tidak memiliki lahan perkebunan luas, tapi sektor perikanan dan perdagangan bisa menjadi keunggulan Lhokseumawe ke depan," tambahnya.

Investor dari Malaysia menunjukkan ketertarikan serius terhadap potensi ekspor dari Aceh. Salah satu rencana yang tengah dibahas adalah pengiriman kapal Roro dari Malaysia untuk memperlancar proses distribusi barang langsung dari Lhokseumawe ke pasar internasional.

Direktur Badan Usaha Pembangunan Pengelola (BUPP) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Kasuma Indra, menyatakan kesiapan pihaknya dalam memfasilitasi proses perizinan dan kebutuhan teknis lainnya agar kerja sama ini dapat segera direalisasikan.

"Kami siap mendukung segala kebutuhan administrasi dan infrastruktur yang diperlukan. Jika ada hal-hal terkait perizinan, kami akan berkoordinasi lebih lanjut untuk memastikan semua berjalan lancar," ungkap Kasuma Indra.

Meningkatkan Ekonomi Daerah

Langkah ini diharapkan dapat menjadi peluang besar bagi Aceh dalam meningkatkan perputaran ekonomi daerah. Dengan adanya jalur ekspor langsung, petani dan pelaku usaha lokal akan mendapatkan keuntungan lebih besar karena rantai distribusi menjadi lebih pendek dan efisien.

"Kami mengajak seluruh pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ini. Dengan mengoptimalkan potensi ekspor, kita tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat luas," pungkas Sayuti.

Upaya Pemko Lhokseumawe ini menandai era baru dalam perdagangan Aceh. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, investor, dan pelaku usaha, Lhokseumawe siap menjadi pusat ekspor yang akan membawa manfaat besar bagi perekonomian Aceh ke depan. [Adv]

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru