Menyongsong Masa Depan Lebih Sehat: Kota Lhokseumawe Berhasil Turunkan Angka Stunting

LHOKSEUMAWE - Perjuangan panjang dalam memerangi stunting kembali mengukir prestasi gemilang. Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Lhokseumawe mengalami penurunan signifikan sebesar 7,4%. Dari 28,1% di tahun 2022, kini turun menjadi 20,7% di tahun 2023.

Kota Lhokseumawe kini membanggakan diri sebagai kota/kabupaten dengan prevalensi stunting terendah kedua di Provinsi Aceh. Keberhasilan ini bukanlah sekadar angka, namun sebuah bukti nyata akan kepedulian serta sinergi antara berbagai pihak dalam menjaga kesejahteraan generasi masa depan.

Stunting bukanlah sekadar masalah fisik semata, namun juga menyangkut perkembangan dan masa depan anak-anak. Penurunan angka stunting ini adalah tonggak bersejarah yang patut diapresiasi, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya terus-menerus berupaya mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini.

Pj Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang turut serta dalam upaya menurunkan angka stunting di kota ini. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam memperjuangkan kesehatan generasi masa depan," ujar A. Hanan pada Sabtu (27/04/2024).

Pj Wali Kota A Hanan menambahkan, Kota Lhokseumawe menempati posisi kedua terendah setelah Gayo Lues sebesar 15,4 persen dan Aceh sebesar 29,4 persen.

Namun, A. Hanan juga menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir. "Kami sadar betul bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Kami harus tetap konsisten dan komitmen untuk menjaga pencapaian ini serta terus berupaya menurunkan angka stunting lebih lanjut," tambahnya dengan penuh semangat.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Pemko Lhokseumawe telah meluncurkan program Orang Tua Asuh Balita Stunting. Program ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat upaya penurunan stunting dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan sektor terkait.

Melalui program ini, A. Hanan memerintahkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Lhokseumawe untuk secara aktif mengasuh dua anak balita stunting. Tak hanya itu, program ini juga melibatkan instansi vertikal, perbankan, dan dunia usaha sebagai orang tua asuh balita stunting di 4 kecamatan di wilayah Kota Lhokseumawe.

Lebih dari itu, A. Hanan juga memperkuat langkah-langkah preventif dengan mendorong pembentukan Rumoh Gizi Gampong di setiap gampong di Kota Lhokseumawe. Rumoh Gizi Gampong menjadi pusat edukasi dan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya dalam hal pencegahan dan penanganan stunting.

"Dengan terus menggalakkan program-program ini, kami yakin bahwa penurunan angka stunting di Lhokseumawe akan semakin optimal, bahkan mencapai target nasional yaitu 14% di tahun 2024," tutup A. Hanan dengan penuh harapan.

Melalui kesatuan tekad dan kerja sama yang kokoh, Kota Lhokseumawe menunjukkan bahwa perubahan yang diinginkan bukanlah sekadar impian, namun dapat diwujudkan dengan langkah-langkah nyata dan kepedulian yang tulus. Inilah awal dari sebuah perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi mendatang. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru