Cj
01-02 Aceh Tengah, Ada Apa?
oleh Anas, Mahasiswa Ilmu Politik Unimal
Berhembus kabar yang kian viral seketika, memilukan sekaligus memalukan yang mana ancam mengancam antar bupati dan wakil bupati Aceh Tengah kian menjadi sebuah tanda tanya (?) yang menimbulkan rasa benci di sebagian kalangan masyarakat, terhadap birokrasi pemerintah yang di percayakan rakyat untuk memegang estafet kepemimpinan Aceh Tengah yang terhitung dari tahun 2017-2022 mendatang.
Anas, seorang mahasiswa ilmu politik dari universitas malikussaleh mengatakan "bila pemimpin dan wakilnya saja tak harmonis tak ada keakuran dalam rangka memimpin, maka bagaimana dengan kinerja yang di harapkan dan di paparkan sebelumnya akan berjalan sesuai harapan yang telah di agenda-kan".
Menurutnya, kabar yang berhembus sebelumnya merupakan hal yang amat memalukan sekaligus mencontreng nama Aceh tengah dan nama baik mereka berdua, terlebih dalam rangka menuju pemilihan tahun 2022.
Anas menuturkan "sebagai pemimpin seharusnya memberikan contoh sekaligus pencerdasan terhadap masyarakat, bukan nya hal yang sedemikian."
dapat kita katakan bahwa, dalam melaksanakan tugasnya transparansi serta kebijakan yang di canang kan alangkah lebih baik nya apabila mengedepan komunikasi yang kuat diantara kedua nya agar agenda-agenda yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan mulus tanpa ada nya selisih paham. tak dapat di pungkiri memang komunikasi merupakan hal yang harus diutamakan dalam rangka melaksanakan tugas terlebih Bupati di dampingi oleh wakil nya, dengan kata lain tak dapat bekerja sendiri…
dalam hal yang terjadi sebelumnya, anas juga mengatakan "kami sebagai masyarakat Aceh Tengah mengharapkan kedua pasangan yang di percayakan memegang estafet kepemimpinan agar segera menyelesaikan konflik yang terjadi sebelum nya, kalau bisa secara keluargaan bukan ranah hukum karna hal tersebut tentunya akan memalukan aceh tengah sendiri, walaupun mungkin diselingi dengan syarat dari kedua belah pihak. bagaimana program kerja akan berjalan apabila mereka yang di harapkan tak sejalan."
dalam hal ini anas kembali menambah kan pendapat nya terlebih kepada wakil bupati dari Aceh tengah yakni ia mengatakan " bahwa emosi dari merupakan hal yang lumrah yang dimiliki manusia, tetapi sebagai pemimpin yakni orang nomor 2 di aceh tengah tidak sepatut nya berlaku demikian, apabila ada permasalahan kan dapat dapat diselesaikan dengan cara lain yang lebih baik, dikarenakan pemimpin tentunya menjadi panutan serta contoh bagi masyarakat nya. saya yakin keduanya memikirkan hal yang terbaik bagi Aceh Tengah kedepan nya, kedua nya mengedepan kan fungsi nya serta menjalankan tugasnya seperti yang di harapkan, maka harapan saya adalah perkuat komunikasi serta kerja sama nya."
dalam kutipan terakhirnya, anas mengatakan bahwa "selisih paham itu lumrah terjadi, tapi saya harapkan kalau bisa dihindari ya kenapa tidak. dan dalam menyelesaikan permasalahan maka duduk berdiskusi tanpa emosi adalah hal yang terbaik, berikan contoh yang baik terhadap rakyat. karena saya dan masyarakat lain nya yakin kedua nya merupakan putra-putra Aceh Tengah yang terbaik dan mampu membawa perubahan positif yang berarti bagi aceh tengah, saya yakin kedua nya mampu membawa Aceh Tengah lebih baik dan lebih maju lagi kedepan nya. saya bangga akan kedua nya, semoga perselisahan yang terjadi segera terselesaikan dan kami rindu akan sosok yang kami banggakan. dan kami yakin kedewasaan keduanya mampu mengatasi permasalahan yang terjadi, saya dan masyarakat tentunya berharap keduanya agar kembali akur, serta bertugas seperti biasanya"
pepatah mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Via
Cj