SANGKAR Aceh : Lhokseumawe Kota Berprestasi Dalam Bidang Proyek Terbengkalai

LHOKSEUMAWE - Khairul Umam Ketua Satuan Gerakan Anti Korupsi Dan Advokasi Rakyat (SANGKAR) Aceh mengatakan bahwa setiap proyek yang dibangun memakai anggaran negara pada dasarnya harus bermanfaat terhadap masyarakat baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun sosial budaya.

Namun sayangnya teori tersebut tidak di implementasikan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe, hal ini dibuktikan dengan banyaknya proyek yang dibangun dengan uang rakyat masih terbengkalai hingga saat ini. Seperti Proyek Pasar Buah Kota Lhokseumawe, Proyek Pasar Ikan dan Sayur di Gampong Meunasah Mesjid Muara Dua, Proyek Pasar Induk di Jalan Lingkar Ujong Blang Banda Sakti, Terminal Bus Baru di Meunasah Blang Kandang Muara Dua, Proyek Lapangan Upacara Baru di Kandang Muara Dua.

Harusnya keberadaan proyek-proyek terbengkalai yang sudah selesai dibangun 50 persen hingga 100 persen itu dapat digunakan dan difungsikan seperti yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Karena jika semua proyek itu difungsikan maka akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Lhokseumawe baik dari segi perekonomian, pendidikan, maupun sosial budaya.

"Saya merasa sangat aneh dengan fenomema di Kota Lhokseumawe. Pada satu sisi Pemerintah Kota Lhokseumawe sangat gencar melakukan pembangunan beberapa tahun terakhir namun pada sisi lainnya Pemerintah Kota Lhokseumawe saya rasa tidak becus dan nyaris gagal dalam hal menjaga serta memfungsikan proyek-proyek yang telah di bangun sehingga akibat dibiarkan terbengkalai maka proyek- proyek tersebut sudah banyak yang rusak beberapa" Ujar Khairul Umam yang juga merupakan Mahasiswa Hukum Tata Negara Universitas Malikussaleh tersebut.

Dia juga menambahkan bahwasannya Pemerintah Kota Lhokseumawe harus merasa malu pada rakyat, karena anggaran dari keseluruhan pembangunan proyek yang masih terbengkalai itu bersumber dari uang rakyat yang harus memiliki manfaat dan feedback terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai skema pembangunan di Kota Lhokseumawe didasari oleh keinginan segelintir pihak bukan atas dasar kebutuhan masyarakat banyak.

"Saya berharap kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk bertanggung jawab mengenai persoalan ini di hapadan publik, karena masyarakat sudah terlalu jenuh dengan harapan-harapan belaka yang tidak pernah terealisasi, karena ini berbicara anggaran yang bersumber dari uang rakyat, jadi tidak boleh asal buat" Ucapnya.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru