BREAKING NEWS

Dua Warga Singapura Datangi Aceh untuk Jalani Pengobatan Tradisional Tgk. Adnan Batam

ACEH- Dua warga negara asal Singapura tiba di Aceh, Kamis (6/11/2025), untuk menjalani pengobatan tradisional bersama sosok penyembuh terkenal asal Aceh berkedudukan di Batam, Tgk. Adnan Batam. Kedatangan mereka disambut secara istimewa di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.

Pasangan suami istri asal Negeri Singa tersebut, Ramlee Bin Selamat (lahir 5 Juli 1967) bersama sang istri, berangkat dari Bandara Internasional Changi, Singapura, menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Setelah transit di Jakarta, keduanya tiba di Aceh sekitar pukul 14.30 WIB.

Disambut oleh Ketua Umum Lembaga Dzurriyaat Radja Sultan Se Nusantara. Abi Bustami Mahmud Leubok Batee.
Setibanya di Aceh, Ramlee dan istrinya disambut langsung oleh Ketua Umum Lembaga Dzurriyaat Radja Sultan Se Nusantara, Tuan Guru DR. Fekri Juliansyah, Ph.D. Turut hadir dalam penyambutan itu, Abi Bustami Mahmud Leubok Batee. Suasana penyambutan berlangsung khidmat, diwarnai prosesi tepung tawar sebagai simbol doa keselamatan, keberkahan, dan penghormatan terhadap tamu dari luar negeri.
Usai prosesi penyambutan, rombongan bersama Tgk. Adnan Batam berziarah dan melaksanakan salat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Dalam kesempatan tersebut juga turut di tepung tawari Tgk Adnan Batam, sebagai pemberkatan pengobatan, Sementara itu, Tongkat Perantara Pengobatan Tradisional Tgk Adnan Batam, tongkat itu digunakan saat pengobatan, jika ada pihak yang mengeklem bahwa yang di pesijuk Tongkat Perantara Pengobatan Tradisional Tgk Adnan Batam itu tidak benar, yang benar, Tgk Adnan Batam yang ditepung tawari didalam masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, sementara itu, tongkat milik Tgk Adnan Batam memang sudah melekat digunakan, kemana saja melangkah, atau berziarah bahkan saat melakukan solat lima waktu dan solat berjamaah dimana saja tetap diabwanya.

Tepung Tawari itu sebuah tradisi spiritual yang sarat nilai budaya dan religius Aceh.
Lanjutkan Perjalanan ke Bireuen

Berdasarkan informasi yang diterima media ini, Jumat (7/11/2025) pasangan asal Singapura itu dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Desa Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, untuk menjalani proses pengobatan tradisional Aceh di bawah bimbingan langsung Tgk. Adnan Batam, didampingi tim administrasi dan pengurus pengobatan beliau.

Kedatangan dua warga asing ini sontak menjadi perhatian publik. Banyak masyarakat yang menilai hal ini sebagai bukti pengakuan internasional terhadap keberkahan dan khasiat pengobatan tradisional Aceh.

"Ini membuktikan bahwa pengobatan tradisional Aceh tidak hanya menjadi warisan leluhur, tetapi juga memiliki daya tarik spiritual dan medis yang diakui lintas negara," ujar Tayib Wajidi, salah satu anggota rombongan yang merupakan putra kelahiran Aceh Tengah.

Ia menambahkan, kedatangan Ramlee Bin Selamat bersama istrinya diharapkan menjadi jembatan awal bagi pengembangan wisata spiritual dan pengobatan tradisional Aceh ke kancah internasional.
Petuah Ilmu dan Pendalaman Spiritual untuk Tgk. Adnan

Di sela kegiatan penyambutan tamu dari Singapura, Abi Bustami Mahmud bersama Tuan Guru DR. Fekri Juliansyah, Ph.D., memberikan pendalaman ilmu dan arahan khusus kepada Tgk. Adnan Batam. Pendalaman tersebut bertujuan memperkuat spiritualitas, integritas, dan keilmuan pengobatan tradisional agar tetap berpijak pada nilai-nilai Islam, adab keilmuan, serta kearifan lokal Aceh.

Menurutnya, lembaga tersebut, prosesi pendalaman ilmu dilakukan secara tertutup dan penuh khidmat, menekankan pentingnya niat tulus dan keikhlasan dalam berikhtiar membantu masyarakat melalui pengobatan yang dilandasi syariat Islam.
"Ilmu pengobatan bukan sekadar keterampilan, tetapi sebuah amanah. Ia harus dijalankan dengan keikhlasan, tanggung jawab, dan integritas moral yang tinggi," pesan Tuan Guru DR. Fekri Juliansyah kepada Tgk. Adnan dalam kesempatan itu.

Pendalaman ini menjadi bagian dari agenda Lembaga Dzurriyaat Radja Sultan Se Nusantara dalam upaya melestarikan sekaligus memodernisasi pengobatan tradisional Aceh yang berpadu dengan nilai keilmuan Islam dan warisan dzurriyat ulama Se-Nusantara.

Dengan hadirnya dua warga asing yang datang untuk berobat ke Aceh, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat citra Aceh sebagai pusat pengobatan tradisional bernilai spiritual tinggi di tingkat regional maupun internasional.(MS)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image