Pembangunan Jembatan Pango Banda Aceh Akan Dilanjutkan, Tersisa 577 Meter Lahan
0 menit baca
BANDA ACEH — Pemerintah Aceh bersama unsur legislatif berkomitmen memperjuangkan kelanjutan pembangunan Jembatan Pango kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Langkah ini dilakukan untuk memastikan proyek strategis tersebut dapat segera diselesaikan demi kelancaran arus transportasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Banda Aceh dan sekitarnya.
Anggota DPR RI asal Aceh, Irmawan, menegaskan bahwa kelanjutan pembangunan Jembatan Pango menjadi perhatian serius dan akan terus diupayakan agar mendapat dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
"Segera kita perjuangkan kelanjutannya. Kalau tidak tahun ini, mudah-mudahan tahun depan akan kita lanjutkan pembangunan Jembatan Pango," ujar Irmawan.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Aceh, Munawar Ngohwan, menyampaikan bahwa persoalan kelanjutan proyek tersebut juga telah dibahas dalam pertemuan antara pihaknya dan Kementerian PUPR beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan dan jalan hanya menyisakan sekitar 577 meter yang belum tuntas.
"Bagian yang belum dibebaskan itu melintasi wilayah Desa Ajee Pagar Air dan Meunasah Manyet," jelas Munawar.
Selain meninjau Jembatan Pango, rombongan yang dipimpin oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal juga meninjau sejumlah lokasi lain, termasuk rencana pelebaran Jalan Krueng Cut–Kahju serta titik penguatan tebing bantaran Krueng Aceh di Gampong Santan — tepat di seberang jalan depan Kantor Serambi Indonesia.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Aceh dan legislatif untuk memastikan proyek-proyek infrastruktur vital tetap mendapat perhatian, sekaligus mendorong percepatan pembangunan sarana transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat. []