Geger Razia Truk Aceh oleh Bobby Nasution, PERMAHI: Investasi Harus Hidup di Tanah Sendiri
0 menit baca
BANDA ACEH - Tindakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, yang terekam kamera langsung menghentikan dan merazia truk berplat BL (Aceh) di jalanan Sumut menuai sorotan tajam. Aksi itu dinilai diskriminatif seolah kendaraan Aceh dianggap sebagai "tamu tak diundang" di wilayah tetangga.
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) DPC Aceh, Rifqi Maulana, SH, menegaskan bahwa sikap tersebut tidak hanya melukai harga diri masyarakat Aceh, tapi juga bisa berdampak buruk pada hubungan sosial dan ekonomi antar daerah.
"Jika kendaraan plat BL dianggap tidak pantas beraktivitas di Sumut, maka kita sebagai orang Aceh harus meninjau ulang segala aktivitas ekonomi yang selama ini mengalir deras ke sana. Triliunan rupiah dana masyarakat Aceh yang parkir di bank-bank Medan dan sekitarnya semestinya segera dipindahkan ke perbankan Aceh," tegas Rifqi, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, langkah itu penting agar investasi hidup di tanah sendiri, lapangan kerja terbuka, dan ekonomi Aceh semakin berdaulat. Ia menilai, razia yang dilakukan Bobby bisa menjadi momentum bagi masyarakat Aceh untuk menata kembali kedaulatan ekonominya.
"Kalau logika razia plat luar dipakai di Sumut, maka di Aceh pun wajar berlaku hal yang sama. Plat BK yang selama ini bebas berkeliaran di jalanan Aceh sudah sepatutnya dirazia dan diminta balik nama jadi BL. Prinsip keadilan harus timbal balik," katanya.
Rifqi menambahkan, Aceh tidak boleh terus bergantung pada perputaran ekonomi luar daerah. Ia menegaskan, saatnya masyarakat menegakkan martabat dan kedaulatan ekonomi di bumi Serambi Mekah.(Rel)