Lomba Masak Bu Gateng: Mencegah Stunting di Gandapura, Warna Kuning Kantor Camat Serupa Partai Politik

BIREUEN- Semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, ditandai dengan pelaksanaan Lomba Masak Bu Gateng, Rabu, 6 Agustus 2025. Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Camat Gandapura itu diikuti 117 peserta dari 39 gampong, sebagai bentuk komitmen kolektif dalam menekan angka stunting dan memperkuat solidaritas antarwarga.

Lomba tersebut mengangkat tema "Peningkatan Gizi Masyarakat Melalui Makanan Lokal Bergizi" dengan menu utama Bu Gateng, bubur tradisional warisan leluhur yang terbuat dari beras, santan, dan bagian ayam bergizi seperti paha dan hati. Hidangan ini diyakini sebagai sumber nutrisi penting bagi ibu hamil dan balita.
Diselenggarakan melalui anggaran DPA Kantor Camat Gandapura Tahun 2025, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi gizi bagi masyarakat. Hadir sebagai peserta dan pendukung, antara lain ibu-ibu PKK dari berbagai gampong, kader PKK Kecamatan yang dipimpin oleh Asnawiyah, S.Pd, serta tim dari Puskesmas Gandapura yang aktif memberikan penyuluhan seputar pola makan sehat.

Sejumlah tokoh masyarakat turut menghadiri kegiatan tersebut, di antaranya:

Mauliadi, Keuchik sekaligus Ketua Apdesi Kecamatan Gandapura

Hidayatus Siddiq, Anggota DPRK Bireuen Dapil III

Dalam sambutannya, Camat Gandapura, Azmi, S.Ag, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan menyeluruh untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat dan mencegah stunting sejak dini.

"Ini bukan sekadar lomba masak. Ini adalah langkah nyata mengedukasi masyarakat tentang pentingnya makanan sehat berbasis kearifan lokal. Generasi sehat berawal dari dapur yang bergizi," ujar Azmi.

Namun di balik semarak kegiatan, warna kuning mencolok pada dinding Kantor Camat tak luput dari perhatian warga. Beberapa peserta menyindir bahwa warna tersebut menyerupai simbol Partai politik tertentu. Menanggapi hal ini, Camat Azmi memberi klarifikasi:
"Warna kuning ini tidak ada kaitannya dengan Partai politik. Ini semangat menyambut kemerdekaan. Kantor boleh kuning, tapi hati kami tetap merah putih. Jangan dicampur aduk antara kegiatan rakyat dan agenda Partai politik," tegasnya.

Lomba berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Meski hanya segelintir peserta keluar sebagai juara, panitia menegaskan bahwa inti kegiatan ini adalah kolaborasi dan komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat sehat dan bebas stunting.

"Menang bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah tekad kita bersama untuk melahirkan generasi masa depan yang kuat dan cerdas," tutup Camat Azmi.

Dengan semangat kemerdekaan, aroma rempah dari dapur-dapur gampong, dan tawa masyarakat yang membaur, kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil-dari piring anak-anak kita.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru