Dinkes Aceh Utara Dorong Masyarakat Menangani Sampah dan Limbah secara Benar



ACEH UTARA - Di balik kehidupan sehari-hari masyarakat, sampah dan limbah rumah tangga kerap dianggap sebagai masalah sepele. Padahal, pengelolaan yang buruk terhadap dua jenis buangan ini bisa menjadi sumber berbagai penyakit menular seperti diare, demam berdarah, hingga infeksi kulit.

Inilah yang mendorong Dinas Kesehatan Aceh Utara, melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), untuk terus menggalakkan edukasi dan perubahan perilaku masyarakat dalam menangani sampah dan limbah secara benar.

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes, isu sampah dan limbah bukan sekadar soal kebersihan lingkungan, tetapi juga erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. "Sampah dan limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembangbiaknya vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, dan tikus. Ini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Lhoksukon.

Melalui pendekatan STBM yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, Dinas Kesehatan Aceh Utara menitikberatkan pada pilar keempat STBM, yaitu pengelolaan sampah rumah tangga yang aman dan pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman. Dua pilar ini kerap terabaikan, padahal sangat menentukan kualitas lingkungan tempat tinggal.

"Selama ini, perhatian masyarakat lebih besar pada pilar pertama STBM yaitu stop buang air besar sembarangan, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa tumpukan sampah dan limbah cair juga menjadi penyumbang utama kerusakan lingkungan dan penyebab penyakit menular," jelas Jalaluddin.

Dalam program STBM ini, masyarakat didorong untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan sampah organik untuk kompos. Sementara untuk limbah cair rumah tangga seperti air cucian, air dapur, dan kamar mandi, masyarakat diajarkan membuat sumur resapan atau biofilter sederhana agar limbah tidak mencemari tanah dan air.

Peran Kader dan Sanitarian

Dinas Kesehatan tidak bekerja sendiri. Melalui jaringan kader kesehatan dan sanitarian di Puskesmas, pesan-pesan tentang pengelolaan sampah dan limbah terus disampaikan secara langsung ke masyarakat, baik melalui penyuluhan, pelatihan, maupun kunjungan rumah.

"Di lapangan, sanitarian kita sangat aktif mendampingi warga untuk membangun sistem pengelolaan sampah dan limbah yang sesuai standar kesehatan. Bahkan, dalam beberapa gampong, sudah ada kelompok masyarakat yang berhasil membuat bank sampah dan instalasi pengolahan limbah sederhana," imbuh Jalaluddin.

Perubahan perilaku memang tidak instan. Namun, perlahan tapi pasti, warga mulai memahami pentingnya pengelolaan sampah dan limbah secara aman. Contohnya di beberapa desa binaan STBM di Kecamatan Matangkuli dan Syamtalira Aron, kini sudah banyak rumah tangga yang memiliki tempat sampah terpilah dan saluran limbah dengan sistem resapan.

Salah satu warga, Syarifah (42), mengaku awalnya menganggap remeh soal limbah rumah tangga. "Dulu semua sampah dibakar atau dibuang ke sungai. Tapi setelah ikut pelatihan STBM, saya sadar itu salah dan bisa bikin anak-anak sakit. Sekarang saya pisahkan sampah dan buang limbah ke lubang resapan," tuturnya.

Plt. Kadis Kesehatan Jalaluddin menegaskan bahwa program STBM bukan sekadar kegiatan sesaat, tapi merupakan upaya jangka panjang dalam membentuk masyarakat yang sadar akan kesehatan lingkungan. Ia juga mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga generasi muda untuk terlibat aktif.

"Kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kami di Dinas Kesehatan hanya menjadi pemantik, yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat mengambil peran dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah serta limbah dengan benar. Dengan itu, kita bisa mengurangi beban penyakit dan membangun Aceh Utara yang lebih sehat," tutupnya. [Adv]

5 Langkah Bijak Kelola Sampah dan Limbah di Rumah
1. Pisahkan sampah organik dan anorganik sejak awal.
2. Gunakan sampah organik untuk kompos.
3. Bangun tempat penampungan limbah cair rumah tangga.
4. Buat lubang resapan atau sumur biopori untuk air limbah.
5. Jangan buang sampah ke sungai atau selokan.

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru