Spanduk Bernada Kritis Terpampang di Bireuen, JASA: Partai Aceh Bukan Milik Kelompok Tertentu

BIREUEN- Sebuah spanduk dengan tulisan "Partai Aceh bukan milik pribadi atau kelompok" terpampang di Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Desa Cot Taroem Tunong, sekitar seratus meter arah barat Kantor DPW PA Bireuen, Kamis (20/3/2025). Spanduk ini memicu spekulasi dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat serta kader Partai Aceh.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara JASA Bireuen, Tgk. M. Saleh (Abu Alfie), menegaskan bahwa isu yang berkembang di tengah publik tidaklah benar. Menurutnya, Partai Aceh adalah milik seluruh rakyat Aceh, bukan hanya segelintir elite atau kelompok tertentu.
Teks Foto: Juru Bicara JASA Bireuen. M. Saleh yang akrab disapa Abu Alfie.

"Kami (JASA) menegaskan bahwa Partai Aceh adalah wadah perjuangan bangsa Aceh. Siapa pun yang memiliki kapasitas dan komitmen untuk membangun Aceh berhak mencalonkan diri untuk memimpin partai ini," ujar Abu Alfie.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa para pengurus PA adalah orang-orang yang memiliki pengalaman dan pemahaman luas dalam politik. Oleh karena itu, ia yakin Partai Aceh tetap membuka ruang bagi figur-figur yang kompeten serta memiliki visi besar untuk masa depan Aceh.

Sementara itu, Ketua JASA Bireuen, Tgk. Mauliadi, mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba memprovokasi atau menggiring opini negatif terhadap DPW PA Bireuen. Ia menegaskan bahwa setahunya, Partai Aceh di Bireuen selama ini tetap memberi peluang bagi generasi muda untuk berkiprah dan berkontribusi dalam membesarkan partai.
Teks Foto: Ketua JASA Bireuen. Tgk Mauliadi.

"Partai Aceh lahir dari perjuangan dan menjadi rumah besar bagi rakyat Aceh setelah MoU Helsinki. Jangan sampai ada upaya-upaya dari pihak tertentu yang ingin mempersempit ruang gerak kader potensial dengan menganggap partai ini sebagai milik segelintir orang," tegasnya.

Spanduk yang terpasang di lokasi strategis ini menjadi sinyal kuat bahwa ada dinamika internal yang perlu disikapi secara bijak oleh para petinggi Partai Aceh. Apakah ini sekadar kritik membangun atau ada aroma ketidakpuasan di baliknya? Waktu yang akan menjawab.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru