Banda Aceh
SAPA Desak Hukuman Mati bagi Oknum TNI Pelaku Pembunuhan Sadis di Aceh Utara
ACEH-Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) dengan tegas menuntut hukuman mati bagi oknum TNI yang diduga melakukan pembunuhan keji terhadap Hasfiani alias Imam (30), warga Aceh Utara.
Tragedi ini menggemparkan publik setelah jasad korban ditemukan di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. Peristiwa tersebut bukan sekadar kasus kriminal biasa, melainkan pengkhianatan terhadap amanah rakyat oleh aparat yang seharusnya melindungi, bukan menghabisi nyawa warga sipil.
Ketua SAPA, Fauzan Adami, menyatakan bahwa insiden ini menambah deretan luka mendalam yang belum sembuh bagi masyarakat Aceh. Ia menegaskan, kejahatan biadab semacam ini harus dihukum seberat-beratnya, termasuk hukuman mati.
"Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan! Pelaku harus mendapat hukuman setimpal agar menjadi peringatan keras. Aceh sudah cukup berdarah, jangan biarkan tangan aparat kembali berlumuran darah rakyat," tegas Fauzan, Senin (17/3/2025).
SAPA juga menuntut transparansi penuh dalam proses hukum. Fauzan meminta Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, dan Komnas HAM untuk turun tangan dan memastikan kasus ini tidak ditutup-tutupi.
"Kami tidak akan diam jika kasus ini diulur-ulur atau dipetieskan. Jika ada pihak lain yang terlibat, mereka juga harus diseret ke meja hijau tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada impunitas bagi pembunuh berseragam!" tandasnya.
Kasus ini bermula dari transaksi jual beli mobil antara korban dengan seorang oknum anggota TNI AL. Namun, alih-alih berjalan normal, transaksi tersebut berujung pada pembunuhan keji yang mencoreng institusi militer.
SAPA menegaskan, kasus ini adalah alarm keras bagi institusi keamanan. Jika dibiarkan, masyarakat Aceh akan terus hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
"Ini harus jadi yang terakhir! Jangan biarkan Aceh kembali ke masa kelam di mana aparat bertindak semena-mena. Hukum harus ditegakkan tanpa kompromi, atau kepercayaan publik akan hancur total," tutup Fauzan.(Red)
Via
Banda Aceh