Dinilai Provokasi Rakyat Aceh, Aneuk Syuhada Kecam Panglima TNI

BIREUEN- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, dalam rapat dengan Komisi I DPR-RI, Kamis kemarin (21/3) menyebutkan, Aceh merupakan salah satu provinsi sangat indeks kerawanan tinggi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, tepatnya pada 27 November 2024 mendatang.

Jenderal Agus menyebutkan, Aceh memiliki potensi konflik yang besar karena partai lokal di provinsi tersebut disinyalir menjadi wadah aspirasi para eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Partai lokal Aceh disinyalir sebagai wadah untuk mengakomodir aspirasi eks kombatan GAM, di mana hal ini dapat menjadi pemicu konflik kepentingan antara bekas kombatan dengan non kombatan," kata Agus dalam rapat dengan Komisi I DPR RI beberapa hari lalu.

Agus memperkirakan, akan ada konflik horizontal yang terjadi di Aceh bila hasil pilkada tidak memenuhi harapan salah satu kandidat.

Selain itu, TNI juga mencermati upaya menarik perhatian massa di Aceh dengan pengibaran bendera bulan bintang yang identik dengan GAM.

"Apabila hal ini terjadi, tentunya dapat menjadi provokasi massa bagi kelompok lainnya yang perlu antisipasi sejak dini," ucap Agus saat itu.

Agus juga meminta agar Satgas Papua dan Aceh lebih aktif melaksanakan pengamanan statis dan mobile dalam rangka melaksanakan pencegahan dini pada potensi ancaman bersenjata.

Sebelumnya, Agus mengungkapkan ada 15 provinsi dengan tingkat kerawanan tinggi pada Pilkada serentak 2024 mendatang, dan salah satunya Provinsi Aceh.

Bahkan, ia mewanti-wanti kerawanan yang akan terjadi, berupa konflik SARA, konflik di antara pasangan calon, bentrok antarpendukung fanatik, konflik elite politik, konflik di daerah basis partai politik tertentu, hingga konflik bersenjata seperti yang terjadi di Papua.

Menyikapi pernyataan Panglima TNI tersebut, Ketua Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Wilayah Kabupaten Bireuen. Tgk Mauliadi sangat mengecam tindakan yang dianggap sebagai provokasi bagi masyarakat Aceh.

"Itu pernyataan yang dapat membangkitkan kemarahan antar sesama masyarakat Aceh. Partai lokal (parlok) khususnya Partai Aceh (PA) lahir dari darah perjuangan masa konflik. PA milik bangsa Aceh, bukan milik kelompok tertentu," kecam Aneuk Syuhada tersebut, Senin 25 Maret 2024.

Aneuk Syuhada itu juga mengingatkan Panglima TNI bahwa jangan membuat kegaduhan di Aceh, dengan mengatakan bahwa salah satu provinsi dengan ancaman terbesar rawan di Pilkada mendatang.

Menurut Ketua JASA Bireuen, Pilkada di Aceh selalu berlangsung aman dan tidak pernah terjadi konflik yang dapat mengganggu penyelenggaraan Pilkada, apalagi konflik bersenjara, itu mustahil terjadi.

"Aceh sudah damai, jangan dianggap masih konflik. Kita patuh terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kita juga masih berpedoman kepada UUD 1945. Jangan anggap kami ancaman bagi negara ini, kami tidak terima itu," tegas Ketua JASA Bireuen itu.

Ia juga menegaskan, Partai Aceh tidak hanya mengakomodir kelompok tertentu saja, tapi secara umum lahirnya PA untuk mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat Aceh di roda pemerintahan.

"PA bukan milik kelompok tertentu, tapi milik bangsa Aceh. Persoalan bendera Bulan Bintang dikibarkan, itu sebenarnya hak masyarakat yang telah diatur dalam UUPA. Jangan dikaitkan dengan GAM, karena bendera Bulan Bintang itu identik dengan Aceh, bukan dengan GAM," kecam Tgk Mauliadi.

Ia juga mendesak Panglima TNI Agus Subiyanto untuk meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas pernyataan provokasinya yang dianggap sebagai pemecah belah antar sesama.

"GAM tidak lagi memegang senjata karena masa konflik sudah berakhir, dan sudah di fase perdamaian. Kami butuh damai dan persatuan yang kuat, jangan provokasi kami lagi. Panglima TNI harus minta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh," tegas Tgk Mauliadi yang juga anak salah satu Syuhada eks Kombatan GAM Wilayah Bate Iliek daerah 4

Seraya disebutkan Tgk Mauliadi, bahwa biaya perang emang mahal, tapi lebih mahal biaya damai dan harga diri atas hilangnya nyawa ayah kami yang telah direngut masa perang Aceh kala itu", 

Diminta kepada Panglima TNI untuk segera meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Aceh, jika tidak, jangan salahkan Aneuk Syuhada ketika bangkit untuk menuntut nyawa ayah nya yang telah di tembak TNI masa Konflik Aceh, kecam Ketua JASA Wilayah Bate Iliek tersebut.

Lanjut, Ketua JASA, perlu digaris bawahi oleh Panglima TNI tersebut, Kondisi Aceh saat ini sangat Kondusif dan aman, selama ini hubungan Petinggi GAM dengan Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh sangat harmonis, bagitujuga Para Eks Kombatan GAM di seluruh Aceh, terjalin hubungan dengan baik ditingkat Jajaran Kodim, Jajaran Polres, Daramil serta polsek,

Hubungan Baik Eks Kombatan GAM disemua pihak selama ini terjalin dengan harmonis, maka atas pernyataan Panglima TNI itu sangat lah keliru, dan jangan Provokasi Rakyat Aceh yang sedang menikmati kedamaian Aceh selama ini, lagi pula Masyarakat Aceh sedang menjalankan Ibadah Puasa," ucap Ketua JASA Wilayah Bate Iliek tersebut.

Sekali lagi Ketua JASA Bireuen. Tgk Mauliadi meminta kepada Panglima TNI Agus Subiyanto untuk segera mencabut pernyataannya dan meminta Maaf kepada seluruh lapisan Masyarakat Aceh,"Tegas Tgk Mauliadi.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru