Character Building Siswa SMAN 3 Putra Bangsa Melalui Program Parenting

LHOKSUKON -  Aceh Utara SMAN 3 Putra Bangsa Melakukan Sosialisasi Program Parenting kepada siswa, guru, dan orang tua dengan  Narasumber Motivator Caracter Hj. Ners Rosdiana, S.KM, S.Kep yang akrab disapa Ners Rody dari Yayasan Ners Rody Motivator (NRM ) Aceh dan juga ketua Gemantara Kota Banda Aceh, Minggu (22/10/2023) 

Ners Rody dalam paparannya menyampaikan, Karakter Building merupakan upaya membentuk karakter pada diri. Karakter yang memiliki keperibadian yang kokoh, yang membuat seseorang tampil strong, Authentik , dan tidak mudah terombang ambing atau menjadi pribadi yang solid, empati, dan mempunyai akal budi dan jiwa  positif, serta mempunyai nilai spiritual yang tinggi.

"Karakter pemarah, pemalas, tukang ngaret, defensif, pembohong, pembual, egois, kompulsif, penakut, depresif, manipulatif, dan banyak karakter lainnya, jika kita mau semua itu bisa di bentuk," ujar Ners Rody. 

Bisa karena biasa, Biasa karena dibiasakan. Dibiasakan menjadi kebiasaan, Kebiasaan akan membentuk karakter. Karakter akan mengubah hidup anda., katanya.

Menurut Ners Rody di dalam islam ada tiga nilai utama "Akhlak, Adab, dan Keteladanan". Akhlak merujuk pada tugas tanggung jawab, selain syariah dan agama secara umum.

Di akhir paparannya Ners Rody berpesan kepada orang tua yang hadir "Bangunlah karakter anak  dengan Hati, pikiran, dan aksi. Curahkan pikiran dan kasih sayang serta peduli  masa depan mereka. Deteksi perkembangan anak sejak dini seperti bakat, minat, kemampuan, pergaulan, serta setiap gerak gerik yang memungkinkan mereka berkembang negatif. "

Sementara Kepala SMAN 3 Putra Bangsa (SMANTIGTRASA), Zulkifli, M.Pd saat membuka acara menyampaikan, sekolah membutuhkan peran orang tua untuk berbagi pola asuh siswa. Kegiatan parenting ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam membimbing anak.Sokolah tanpa peran orang tua mustahil bisa berbuat membentuk anak dalam segala hal. 

"Di era Global saat ini dengan perkembangan teknologi digital yang berpacu waktu, menyebabkan sekolah mengalami tantangan tersendiri. Pola asuh saat ini jauh berbeda dibanding beberapa dekade sebelumnya. Orang tua tentu sanggup membeli Android, tapi anak belum siap menggunakannya, mereka lebih cendrung menggunakan ke hal negatif yang merusak karakter positifnya," ujar kepala SMANTIGTRASA.

"Mari bekerjasma agar siswa yang bapak ibu titip di sekolah, dapat berproses baik melahirkan lulusan bermutu, beraklaqul karimah, dan menjadi manusia yang dapat hidup layaknya manusia," tutup Zulkifli. []
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru