Sejatinya Milad GAM Menjadi Momentum Refleksi dan Silaturrahmi Antar Bangsa

BIREUEN- Konflik Aceh dimasa lalu masih sangat terasa ketika terdengar lutusan senjata dimana- mana, hingga masyarakat harus menjadi korban kedua belah pihak antara RI dan GAM.


Ketika konflik mereka reda dalam peperangan yang begitu berkepanjangan, hal ini terlihat dari raut wajah masyarakat Aceh pun mulai terseyum dan bahagia.


Milad GAM menjadi momentum Refleksi dan Silaturrahmi antar Bangsa Aceh, 4 Desember 1976- 4 Desember 2021 momen yang sangat bersejarah bagi perjuangan Gerakan Aceh  Merdeka (GAM),  tentunya patut di berikan sebuah Apresiasi dari pemeritah indonesia Dimana kedua belah pihak ditemukan dimeja perundingan Helsingki pada 2005 lalu. 


Para mantan Kombatan GAM dan segenap lapisan bangsa Aceh yang  ikut mengenang sejarah perjuangan yang gugur dalam berperang dimasa Konflik Aceh saat itu, kini mereka memperingati hari Kelahiran Gerakan Aceh Merdeka ( Milad GAM) 4 Desember 1976, 4 Desember 2021, sebagai bersilaturrahmi dan larut dalam Do'a bersama untuk para Syuhada dan Kemajuan Aceh.


Intelektual Bangsa Aceh dan seluruh para kombatan GAM/KPA/PA yang sudah diberikan kewenangan berpolitik melalui Partai lokal (Parlok) untuk menampung aspirasi masyarakat aceh untuk dapat diperjuangkan ketingkat parlemen sesua butir-butir MoU Helsingki, bukan hanya itu mereka juga ditutut untuk menjaga dan menahan diri serta menjamin perdamaian aceh bisa berjalan secara kondusif.


Milad GAM harus menjadi milik Seluruh bangsa Aceh, tidak ada lagi kotak-kotak dan dikotomi antara GAM dan rakyat.


Jajaran komite Peralihan Aceh (KPA) di seluruh Provinsi Aceh, juga turut mengundang ribuan Anak bangsa untuk dapat menghadiri pada acara Milad GAM, guna bersama-sama mendoakan para syuhada, yang telah gugur dalam perang di masa aceh dilanda Konflik.


Sudah saatnya bersatu padu untuk membangun Negeri kita sendiri, membangun Nanggroe (Negeri) sebuah cita-cita leluhur kita, sejarah Perjuangan Aceh tak akan pernah dilupakan oleh Anak bangsa Aceh.


Aceh telah Damai selama 17 tahun, maka Masyarakat Aceh dan GAM/KPA jangan larut bagaikan gelombang ombak laut, mari bersama-sama mambangun Nanggroe (Negeri) kita tercinta ini.


Pasca Damai Aceh telah tercapai, GAM dan KPA serta Tokoh Masyarakat yang telah memegang tampuk kekuasaan di Pemerintahan Aceh telah mengupayakan untuk dapat kemajuan Aceh, maka Masyarakat Aceh jangan meyia yiakan kesempatan ini,


"Sudah saatnya bangkit dan Bersatu Padu untuk membangun Nanggroe Indatu keuneubah"


Penulis, M Sulaiman.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru