Khawatir Banjir Bandang susulan, Wabub minta Warga Pepelah Harus Direlokasi

BLANGKEJEREN – Wakil Bupati Gayo Lues  H Said Sani, berharap kepada Pemerintah Provinsi agar dapat merelokasi warga terdampak longsor di Desa Pepelah Kecamatan Pining.
Permintaan Said Sani ini disampaikan kepada Kepala Pelaksana BPBA, Iliyas, ketika menyalurkan bantuan masa panik korban, di Desa Pepelah Kecamatan Pining, Jumat (29/1/2021).

Said Sani, khawatir longsor susulan terjadi." Cuaca sekarang  sangat ekstrim, jika tidak direlokasi takutnya kembali longsor dan mengancam warga," ujar Said.

Selain itu, Wabup  melihat lokasi warga sebelumnya sangat rawan, karena ada retakan di lereng gunung, ini dapat mengancam 40 KK yang mendiami di lokasi tersebut.

"Saya harap kepada Pemerintah Provinsi, agar dapat menurunkan  tim ahli guna  menindaklanjuti potensi ancaman bencana alam tersebut," pinta Wabup. 

Dan, tindak lanjut dari penempatan relokasi tentunya butuh persyaratan dan regulasi, sehingga menempatkan pada posisi yang benar, agar tidak terjadi salah pilih lokasi dengan melabrak hutan produksi, hutan lindung dan HPL.

Ia menuturkan, Kabupaten Gayo Lues merupakan daerah rawan bencana alam selain tanah longsor,  yakni pergerakan tanah, banjir, gempa bumi.

Namun potensi bencana alam yang sering terjadi di Gayo Lues pada musim hujan, kata dia, salah satunya banjir dan tanah longsor, seperti yang sudah terjadi di Desa Pepelah. " Selain karena faktor cuaca, faktor geografis juga membuat Gayo Lues bagian tengah ini rawan bencana," sebut Wabup.

Saat ini Pemkab Gayo Lues terus memikirkan bagaimana agar warga di daerah rawan bencana bisa terselamatkan, dengan terus meningkatkan kewaspadaan serta berupaya melakukan langkah cepat dalam menanggulangi daerah maupun warga yang terdampak bencana alam.

Seperti diketahui, tanah longsor disertai banjir terjadi di Desa Pepelah, Kecamatan Pining setelah dilanda hujan lebat pada Jumat 22 Januari 2021 lalu. 
Akibatnya 40 Kepala Keluarga  di desa itu terpaksa diungsikan ke lokasi yang aman. Karena, puluhan rumah warga terendam banjir dan lumpur, sehingga warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang aman.
(Kamsah galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru