FPRM Minta Pemerintah Transparan Terkait Penggunaan Dana Virus Corona di Aceh

MEREUDUE - Wabah Virus Corona sudah merengut nyawa diberbagai Negara, untuk menekan dan meminimalisir jumlah korban dampak virus tersebut pemerintah sudah mengucurkan Dana yang cukup fantastis. Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) melalui Salulernya pada media Rabu (1/4/2020).

Ketua LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasrudin, mengatakan perlunya tranparansi  supaya tidak tumpang tindih antara anggaran dari APBN, APBA, APBK maupun APBG, sehingga nantinya pasca bencana ini selesai tidak ada aparatur pemerintah yang masuk penjara akibat lalai dan tidak mengikuti mekanisme yang ada.

Menurut informasi kata ketua FPRM,  jumlah uang untuk penanganan Covid 19 ini anggarannya cukup besar, tapi sangat ironis sekali hampir seluruh Pukesmas di aceh belum menerima Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas kesehatan yang menjadi unjung tombak menghadapi pasien yang terkena virus Corona.

Padahal petugas medis merupakan ujung tombak atau garda terdepan dalam proses penyumbuhan pasien Corona, mereka inilah yang bersentuhan lansung dengan pasien, kata Nasrudin.

"Kita meminta DPRA dan DPRK untuk mengawasi dana tersebut supaya tepat sasaran dan tidak disalah gunakan, Kita tidak mau terulang kembali sejarah  Tsunami di Aceh pasca rehabilitasi dan  rekontruksi  bantuan untuk korban  masih menumpuk di gudang bahkan ada yang sudah expired," ungkap Nasrudin yang selalu peduli terhadap kaum duafa.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam hal ini FPRM sebagai elemen sipil berusaha  terus memantau supaya bantuan alat medis maupun non medis segera mungkin disalurkan dan tepat sasaran, apa lagi saat ini status di aceh masih katagori darurat.

Bila nanti ditemukan adanya ketimpangan dalam hal penggunaan dana darurat tersebut LSM Peduli Rakyat Miskin akan  melaporkan kepada Tim Gugus Tugas Covid 19  di Jakarta yang dipimpin oleh bapak Letjen.Doni Monardo, tegas Zainudin. (KH)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru