Kuliner Khas Daerah Disajikan pada musrenbang, Camat Putri Betung Diapresiasi

BLANGKEJEREN - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Rabu, 19 Februari 2020. Makan siang yang disajikan berbeda dengan kecamatan-kecamatan lainnya. Dan "Kero Tum" makanan yang membuat perbedaan itu.

Bila di kecamatan-kecamatan lain makan siang yang disajikan untuk peserta Musrembang biasa-biasa saja, maka tidak dengan Putri Betung. Meski berdasarkan data Badan Statistik Pusat (BPS) Kecamatan Putri Betung merupakan daerah termiskin di Gayo Lues, tapi secara kasat mata kemiskinan itu tidak terlihat.

"Putri Betung masuk daerah termiskin karena lahan warga yang sebagian berada di hutan lindung tidak masuk data BPS. Padahal perputaran uang di sini lebih tinggi dari kecamatan lain, setiap minggu lebih 50 ton coklat dihasilkan di sini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Gayo Lues, H Thalib saat membuka Musrembang.

Jika para pejabat sibuk dengan musyawarah membahasan usulan program pembangunan di aula acara Musrembang, sebaliknya dengan ibu-ibu di belakang tempat acara, mereka sibuk mengatur makanan dan buah-buahan yang akan disajikan untuk peserta Musrembang.

Dan yang paling menarik perhatian siang itu di Putri Betung adalah "Kero Tum" nasi bungkus daun pisang dengan lauk khusus. Makanan tradisional Gayo Lues ini memang jarang ditemuai di rumah-rumah makan. Kalau di Blangkejeren ibu kota Gayo Lues, untuk menikmati kuliner kero tum ini ada di Warung Pak  Ondom di jalan  Muhammad Din.

Pada acara Musrenbang di Kecamatan Putri Betung itu, kuliner Kero Tum disajikan dengan kuah encer sop bebek dan sayuran nangka. Para bapak-bapak pejabat daerah yang hadir tampak sumringat ketika melihat hidangan kero tum.

Satu persatu kero tum dalam piring berpindah dari meja ke tangan para peserta Musrembang. Mereka membuka daun pembungus nasi dan menuangkan kuah dari piring lain ke dalamnya. Dan tak lama kemudian kero tum ludes dari meja prasmanan.

Hadirnya kuliner kero tum pada acara Musrenbang di Kecamatan Putri Betung itu mendapat apresiasi dari Sekda Negeri Seribu Bukit tersebut, H Thalib. Bila di kecamatan lain ada peserta Musrenbang yang tidak mendapat makanan, hingga harus ke warung terdekat untuk makan mie instan, tidak dengan Putri Betung, hadirnya kuliner kero tum membuat daya tarik bagi para peserta, karena kelezatan masakan tradisonal itu memang sungguh menggugah selera. (Kamsah galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru