Tidak Ada Orang Kaya Tanam Ganja Jual Narkoba

BLANGKEJEREN - "Tidak ada orang yang kaya karena menanam ganja dan jual narkotika . yang ada janda bertambah anak yatim bertambah. Saudara-saudara kita, abang kita adik kita bapak kita  masuk penjara karena menanam dan jual narkotika" sebut Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru di hadapan  kepala BNN Provinsi Brigjen.Pol. Fasial.  AN dan Masyarakat desa pepelah Kecamatan Pining pada penanam pertama jagung program GDAD (Green Desain Alternative Depelopment) Kamis (22/8/19).

Lebih Lanjut Amru mengatakan Menanam dan menjual narkotika itu bertentangan dengan hukum negara dan betentangan dengan agama, secara hukum negara menjual narkotika kita masuk penjara, secara hukum agama kita jauh dari bau wanginya syurga, menanam dan menjual narkotika sama dengan meracuni orang. satu kilo ganja akan membuat orang gila dan rusak mentalnya.

Ada beberapa faktor masyarakat Gayo Lues menanam ganja, yang pertama masyarkat tidak tahu menanam ganja dilarang baik secara hukum maupun agama. yang kedua karena himpitan ekonomi  tidak ada kerjaan lain maka masyarakat menanam ganja, yang ketiga terpancing dengan saudaranya yang lain. 

Ketika melihat orang pulang membawa Sepeda motor baru karena baru menjual ganja. Yang keempat tidak sabar ingin menjadi terhormat, maka mulaila menanam ganja menjual shabu, tetapi akhirnya satu keluarga jadi terhina.Ada yang bangun rumah ada yang bisa membeli sepeda motor baru tetapi akhirnya di jual kembali karena tertangkap masuk penjara.
 
Amru berharap agar masyarakat bisa memamfaatkan program GDAD  yang sedang digalakan oleh pemerintah. Dengan  beralih dari tanaman ganja ke jagung.
  
Kepala BNN Provinsi Brigjen. Pol. Fasial, AN menyebutkan program GDAD yang dicanangkan oleh pemerintah ke desa Pepelah kecamatan Pining Gayolues bertujuan untuk mengalihkan tanaman ganja ke tanaman jagung yang lebih baik lagi dalam memberdayaankan dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Program ini merupakan program lanjutan dari GDAD yang dicanangkan di desa Agusan, selain menanam BNN juga menggandeng PT Java Produsen makanan dari jagung terbesar di Indonesia pusatnya di Medan yang siap untuk menampung jagung dari Aceh.
 
Kepala Pengulu Pepelah Muhammad Amin mengatakan sangat bersyukuir mendapat bantuan bibit jagung, selama ini masyarkat menanam ganja bukan karena ingin kaya tetapi karena himpitan ekonomi tidak ada usaha lainya lagi. Sekarang dengan adanya perhatian BNN dan pemerintah daerah  masyarakatnya sudah sangat ikhlas meninggalkan tanaman ganja dan beralih ketanaman jagung. 
 
Kadis pertanian Gayo Lues Zakaria S.Hut MP menyebutkan ada 30 hektar CPCL yang akan menerima bantuan bibit jagung dari program GDAD,  dari hasil rapat terakhir gayo lues akan menerima lagi sedikitnya 500 hektar untuk bantuan jagung dari GDAD  Dinas pertanian hanya menyiapkan CPCL bibit dan obat-obatan serta pupuk juga di berikan oleh BNN  (kamsah galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru