News
Even Perdana, Aceh Cat Show 2018 Dihadiri Ratusan Pengunjung
ATJEH NET, BANDA ACEH - Komunitas Cat Lovers Banda Aceh menggelar even terbuka perdananya "Aceh Cat Show 2018", dengan tema kucingku Sahabatku, hadir diikuti peserta sekitar seratusan, berlangsung di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu 14 Juli 2018.
Presiden Kucing Indonesia, dr Cacang Effendi N S mengatakan, tidak ada hewan rumah menggemaskan serta paling suka diajak bermain bahkan bercanda selucu kucing, perkembangan pecinta kucing saat ini di Indonesia pesat sekali, karena kucing bisa diterima semua agama.
Oleh karena itu, kucing banyak dipilih sebagai sahabat dalam rumah, terlebih saat ini memelihara kucing telah menjadi bagian gaya hidup kosmopolitan yang serba praktis.
"Negara muslim yang khusus pelihara binatang antara pilihan memelihara kucing hendaknya mengetahui cara memilih, merawat dan melatih kucing," jelasnya masih, bagi pemula terlebih dahulu dapat mengenal lebih jauh tentang kucing sebelum menjadi bagian salah satu anggota keluarga istimewa.
Cacang ungkapnya, saya memelihara kucing karena sangat merasa senang pada binatang, hingga saat ini saya memiliki koleksi 150 ekor kucing, untuk setiap bulannya juga menghabiskan dana 50 juta prmeliharaan kucing ini sejak tahun 2002.
"Karakter kucing bikin kita mengalah, harus lapang dada, sabar karena semaunya dia, tapi setelah itu akan ketemu indahnya, “ demikian papar penulis buku KUCING "Complete Guide Book For Your Cat" penerbit AgriFlo (Penebar Swadaya Group)", ujarnya.
Koordinator Acara sekaligus Pembina Komunitas Cat Lovers Banda Aceh, dr Natalina Christanto mengatakan, adapun tujuan acara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar peduli terhadap kucing. Sementara bagi masyarakat yang sudah peduli, dan memiliki kucing bisa merawat dan memeliharanya dengan baik, sebutnya.
"Acara sudah dimulai dari 30 Juni buat kampanye rabies, semua kucing yang turut kontes wajib diberi vaksin rabies di Dinas Peternakan kerjasama dengan PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) Cabang Aceh. Untuk screening kucing-kucing yang ikut dalam show cek kesehatan, “ papar Natalina.
Dia bercita-cita, dengan adanya komunitas Cat Lovers Banda Aceh ke depan bisa menampung kucing-kucing terlantar, bekerja sama dengan FKH Unsyiah. Harapannya adanya stigma negatif kucing dapat menimbulkan penyakit toksoplasma bisa pudar di tengah masyarakat awam.
“Kucing bukannya bikin penyakit toksoplasma. Kucing kan hewan berbulu dia jalan kemana-mana mungkin ada debu, kutu, serangga yang nempel dibulunya, yang berbahaya serangga itu, jadi yang bikin alergi bukan bulu kucingnya. Jadi yang pelihara kucing harus rajin mandikan, menyisir jangan nanti alergi ke anak kita. Penyebab toksoplasma, pelajari lebih jauh, “ urainya.
Menurutnya, jumlah pet shop sudah memadai di Banda Aceh ada 6, sedangkan pecinta kucing yang sudah terdaftar dalam komunitas ada 105 orang. Rata-rata ada 4 kucing sehingga ada 400-500 kucing, dengan 6 pet shop dan dokter praktek yang ada, dan klinik FKH Unsyiah sudah memadai tinggal jumlah dokternya saja yang perlu ditambah, jelas Natalina.
Lantas berapa biaya periksa kesehatan kucing. Dia menjawab kalau pada klinik Dinas Peternakan biayanya Rp 22.500 per ekor sekali datang, ke praktik swasta beragam rata-rata Rp 50.000. Jika mau lebih murah lagi di FKH Unsyiah, jadi tidak susah memelihara kucing, papar pemilik 33 ekor kucing ini.
Sementara itu, narasumber juga menghadirkan, drh Vivin Aulia Rahmi dari Laras Satwa dengan tema “Penyakit pada Kucing dan Pencegahannya”, dr Cacang Effendi (Presiden Kucing Indonesia, dan Penulis Buku Tentang Kucing) dengan tema “Bagaimana Membuat Kucing Anda Sehat, Cantik dan Pintar”, serta drh Novi Wulandari dari Royal Canin dengan tema “Nutrisi Kesehatan Untuk Kucing”.
Seminar Nasional ini, kemudian juga dilanjuti dengan berbagai rangkaian agenda yang siap dalam pameran bermaksud salah satu antaranya yaitu, produk makanan untuk kucing dan kontes kucing pada minggu keesokan harinya dibuka untuk umum yang menyayangi kucing. (Ulan)
Via
News