News
Atasi Penggangguran, Aktivis Perempuan SPMA Ajak Mahasiswa Kembangkan Ekonomi Kreatif
BANDA ACEH --- Saat ini lingkup pekerjaan semakin sempit, ruang dan akses untuk pekerjaan sangat kompetitif dan sulit. Persaingan dalam memperebutkan pekerjaan menjadi tidak dapat dihindarkan. Angka penggangguran setiap tahun nya bertambah minimnya industri menjadi salah satu faktor untuk mengurangi penumpukan jumlah pengangguran, PNS menjadi favorit karena kurang nya pilihan. Demikian disampaikan Susilawati, Aktivis Perempuan Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA).
"Sebagai pemuda kita tidak dpat terpaku dalam pekerjaan pemerintah ataupun non pemerintah, saat ini potensi pekerjaan tersedia sangat lebar hanya saja bagaimana kita melihat dan memanfaatkan potensi ini menjadi sesuatu yang meningkatkan taraf hidup," jelas Susilawati yang juga pengurus SPMA Pidie, Selasa 29 Mei 2018.
Dirinya menilai bahwa sebagai generasi muda tidak dapat berpangku tangan atau hanya berdiam diri tanpa berbuat sesuatu, sebagai pemuda kita harus membuat perubahan industri kreatif dpat menjadi solusi di era digital memudahkan akses informasi salah satu industri kreatif adalah mencipta aksesori handmade yg bernial jual.
Industri kreatif dipandang semakin penting dlam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan bahwa industri abad k 21 akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi.
Berbagai pihak memberikan definisi yg berbeda beda mengenai kegiatan yg termasuk dlam industri kreatif. Bahkan penamaan nya sendiri pun menjadi isu yg diperdebatkan dengan adanya perbedaan yg signifikan sekaligus tumpang tindih antara istilah industri kreatif, industri budaya dan ekonomi kreatif.
Industri kreatif adalah industri yg berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, musik, desain, fashion dan lainnya. Berkaitan dengan itu momentum bulan ramadhan dpat dimanfaatkan dan dimaksimalkan untuk menggali potensi kebutuhan pasar salah satunya adalah berjualan pakaian dibulan ramadhan, sangat menjanjikan kebiasaan masyarakat yg konsumtif bisa dimanfaatkan, karena belanja pakaian serba baru untuk menyambut lebaran dan sudah menjadi tradisi turun menurun.
Jumlah pengunjung ke pasar tradisional meningkat pesat, persentase nya melijit dari bulan lainnya pasar di penuhi pengungjung yg dari mana saja datangnya.
"Memanfaatkan momentum ini kita sebagai pemuda bisa membantu para pengunjung untuk memudahkan akses kita memberikan bnyak sekali opsi pada pengunjung. Media online bisa jadi sarana sebagai akses transaksi," jelas Kader HMI Pidie ini.
Pengunjung tidak perlu lagi menghabiskan bnyak waktu, berdesakan dan berkeringat ke pasar, pengunjung hnya perlu menggunakan jari untuk berbelanja dengan disediakan nya berbagai macam pilihan, belanja online sangat elektif dan praktis. (r)
Via
News