Politisi PAN ini Minta Pemkab Pijay Utamakan Pembangunan Sarana Ibadah Bukan Jalan

PIDIE JAYA --- Pemkab Pidie Jaya dinilai lebih banyak mengerjakan program program sarana prasarana dari pada pembangunan Rumah Ibadah seperti Masjid, Meunasah dan Dayah.

Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Pidie Jaya, Hasan Basri, Pemerintah Pidie Jaya lebih mengutamakan pembangunan jalan baru dan jembatan baru dari pada membangun kembali mesjid dan meunasah yang roboh akibat gempa 7 Desember 2016 lalu, Rabu 10 Mei 2017.

Hasan Basri menolak Rencana Pemkab Pijay untuk dianggarkannya Pembangunan jalan baru dan jembatan baru, karena Sarana Ibadah sangat lebih penting bangun mesjid dan Meunasah.

"Aceh dan Terutama Pidie Jaya merupakan Kabupaten dengan Syariat Islam sebagai landasan dan percontohan. Kabupten Pidie Jaya tempat para Ulama Kharismatik Aceh," tambahnya.

Lanjutnya, Peryataan dari LSM Damai Aceh Ridwan Gayo bahwa dengan adanya Pembangunan sarana dan Prasarana baik jembatan, Jalan di kabupaten Pidie jaya akan menimbulkan Peluang Korupsi yg sangat besar dan pembagian Fee Proyek sebesar 10 sampai dengan 20 %  di dalam proyek tersebut.

"Ini akan terjadi korupsi di kabupaten Pidie Jaya yang akan menghadapi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati periode 2018 sd 2023," imbuhnya.

Hasan Basri  merincikan anggaran sebesar Rp. 343.511.900.000 yang antaranya untuk Bantuan stimulan rumah rusak berat sebesar RP. 187.170.000.000, Rumah rusak sedang sebesar RP. 90.840.000.000, dan sisanya untuk jalan baru dan jembatan baru.

"Seharusnya pejabat sekarang harus lebih mengutamakan Sarana Ibadah dalam membangun akhlaq dan Taqwa dalam penerapan Syariat Islam," pungkasnya. (rel/NA09)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru