Diabetes Mengancam, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dorong Deteksi Dini

Ilustrasi

LHOKSEUMAWE – Diabetes Melitus (DM), atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai kencing manis, kini menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia, termasuk di Kota Lhokseumawe. Penyakit ini bukan hanya mengancam kualitas hidup penderitanya, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi berbahaya seperti serangan jantung, gagal ginjal, hingga kebutaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep., MKM, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap diabetes dengan cara menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Menurutnya, diabetes dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, obesitas, atau pola hidup tidak sehat.

"Diabetes bukan penyakit yang datang tiba-tiba. Ia berkembang secara perlahan, dan sering kali tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting," ujar Safwaliza saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/8/2025).

Data Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mencatat, tren kasus diabetes dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Safwaliza menilai, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup modern yang cenderung kurang bergerak, konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan karbohidrat berlebihan.

Lebih lanjut, Safwaliza menjelaskan bahwa gejala awal diabetes yang perlu diwaspadai antara lain sering merasa haus, sering buang air kecil terutama di malam hari, cepat lelah, berat badan menurun tanpa sebab jelas, serta luka yang sulit sembuh. "Kalau gejala ini mulai dirasakan, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Jangan tunggu sampai parah," tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, membatasi makanan manis, mengurangi minuman berpemanis, dan memilih karbohidrat kompleks seperti beras merah atau gandum.

Selain itu, aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki minimal 30 menit setiap hari, bersepeda, atau senam, dinilai sangat efektif dalam mengendalikan kadar gula darah. "Olahraga tidak perlu mahal atau rumit. Yang penting konsisten dan sesuai kemampuan tubuh," tambahnya.

Safwaliza mengingatkan bahwa pengendalian diabetes bukan hanya tugas pasien atau keluarga, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah daerah melalui edukasi dan penyediaan layanan kesehatan yang memadai.

Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, kata dia, secara rutin mengadakan program pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas, termasuk skrining gula darah untuk deteksi dini. "Kami mendorong masyarakat memanfaatkan layanan ini, terutama yang memiliki faktor risiko," ujarnya.

Menurut Safwaliza, mencegah diabetes jauh lebih mudah dan murah dibanding mengobatinya. "Jangan menunggu sakit baru ke dokter. Mulailah dari sekarang dengan pola hidup sehat, supaya kita bisa menikmati masa tua yang bugar dan produktif," tutupnya.

6 Langkah Sehat Mencegah Diabetes
Berikut ini adalah 6 langkah sehat yang dapat mencegah seseorang menderita penyakit diabetes melitus, diantaranya adalah:

1. Berhenti Merokok
Merokok merupakan salah satu kegiatan yang bukan saja tidak sehat bagi paru-paru, namun juga dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit diabetes melitus. untuk itu, hindari penggunaan tembakau (rokok dan tembakau kunyah) serta berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.

2. Mempertahankan Berat Badan Ideal
Mengatur pola makan  dengan gizi seimbang untuk mempertahankan berat badan ideal. Kurangi konsumsi karbohidrat dan perbanyak makanan yang kaya akan serat.

3. Melakukan Aktifitas Fisik
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan, menaiki tangga, hingga melakukan aerobik juga terbukti mampu menurunkan kadar gula dalam tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat, berat badan indeal, dan sekaligus meminimalisir seseorang menderita penyakit diabetes melitus

4. Mengkonsumsi Makanan yang Sehat
Salah satu upaya untuk mencegah terkena diabetes melitus dengan  konsumsi makanan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi. Konsumsi 3-5 porsi buah dan sayur, serta mengurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh

5. Rutin Periksa Gula Darah
Memeriksa gula darah atau HbA1c secara rutin merupakan salah satu cara untuk mendeteksi sedini mungkin kandungan gula darah dalam tubuh, sehingga apabila seseorang terpapar diabetes, akan lebih cepat mendapatkan penanganan.

6. Mengelola stres
Stres merupakan salah satu penyebab diabetes yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat. Pasalnya ketika tubuh mengalami stres, produksi seretonin akan terganggu, sehingga menyebabkan kemampuan tubuh dalam menciptakan insulin akan berkurang.

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari disiplin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala diabetes melitus seperti buang air kecil lebih dari biasanya terutama saat malam hari, kehilangan berat badan tanpa melakukan apapun, hingga luka yang tidak pernah sembuh. [Adv]

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru