Tetap Sehat dan Bebas Anemia, Kunci Kehamilan Bahagia di Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE – Kehamilan merupakan fase istimewa dalam kehidupan seorang perempuan. Namun di balik kebahagiaan menanti kelahiran buah hati, ibu hamil juga menghadapi berbagai tantangan kesehatan, salah satunya adalah anemia. Di Kota Lhokseumawe, Dinas Kesehatan terus menggencarkan edukasi dan layanan kesehatan untuk memastikan setiap ibu hamil tetap sehat dan terbebas dari risiko anemia.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Safwaliza, S.Kep., MKM, anemia pada ibu hamil bukan sekadar masalah kekurangan darah, tapi berisiko memengaruhi pertumbuhan janin, memperbesar kemungkinan komplikasi saat persalinan, dan bahkan berdampak pada kualitas hidup sang ibu.

"Anemia sering kali terjadi karena kekurangan zat besi. Sayangnya, gejalanya kerap tidak disadari. Ibu hamil bisa merasa lemas, mudah lelah, atau pusing, tapi menganggap itu hal biasa. Padahal, itu bisa jadi tanda tubuh kekurangan hemoglobin," jelas Safwaliza saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/7/2025).

Gejala anemia pada ibu hamil biasanya tidak terlihat jelas hingga tak jarang diabaikan, namun seiring bertambahnya usia kehamilan gejalanya bisa semakin memburuk.  Para ibu hamil sudah seharusnya waspada dan mengenali gejala anemia seperti berikut ini:

Tubuh terasa lemah, letih, dan lesu terus menerus
Pusing
Sesak napas
Detak jantung cepat atau tidak teratur
Sakit atau nyeri dada
Warna kulit, bibir, dan kuku memucat
Tangan dan kaki dingin
Sulit berkonsentrasi

Pemeriksaan Rutin dan Tablet Tambah Darah

Upaya mencegah anemia dilakukan secara menyeluruh oleh Puskesmas yang tersebar di Lhokseumawe. Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama masa kehamilan, termasuk tes hemoglobin (Hb) untuk mendeteksi risiko anemia sejak dini.

"Kami mewajibkan petugas memberikan tablet tambah darah (TTD) kepada ibu hamil sejak trimester pertama. Minimal 90 tablet selama kehamilan. Ini penting untuk mencukupi kebutuhan zat besi dan asam folat," ungkap Safwaliza.

Petugas kesehatan juga memberikan edukasi langsung melalui Posyandu, kunjungan rumah, dan kelas ibu hamil agar mereka memahami pentingnya nutrisi yang seimbang, istirahat cukup, serta menjaga kebersihan diri.

Gizi Seimbang dan Pola Makan Sehat

Kunci utama mencegah anemia adalah dengan konsumsi makanan bergizi seimbang. Ibu hamil dianjurkan memperbanyak makanan yang kaya zat besi seperti hati ayam, daging merah, ikan, telur, serta sayuran hijau seperti bayam dan kangkung. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, disarankan mengonsumsi makanan sumber vitamin C seperti jeruk, tomat, atau jambu biji.

"Bukan soal makan mahal, tapi bagaimana pola makan ibu hamil mencukupi kebutuhan zat besi dan nutrisi lain. Bahkan daun kelor yang murah bisa jadi sumber zat besi yang bagus," tambahnya.

Selain upaya medis, dukungan keluarga juga sangat menentukan. Suami, orang tua, dan anggota keluarga lainnya diminta terlibat aktif dalam menjaga kesehatan ibu hamil, termasuk mengingatkan konsumsi tablet tambah darah dan membantu meringankan pekerjaan rumah.

"Kehamilan bukan hanya urusan ibu. Ini urusan bersama. Jika semua pihak terlibat, maka risiko anemia dapat ditekan," tegas Safwaliza.

Mewujudkan Generasi Sehat dari Ibu yang Kuat

Dengan langkah-langkah terpadu yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, diharapkan angka anemia pada ibu hamil terus menurun, dan angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah bisa dicegah.

"Ibu sehat, bayi kuat. Itulah tujuan akhir kami. Mari jaga kesehatan ibu hamil agar mereka melahirkan generasi Lhokseumawe yang sehat, cerdas, dan berkualitas," pungkas Safwaliza. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru