Bireuen
HL
Bakhtiar Juli: “ Stadion Cot Gapu Dirobohkan, Paya Kareung Belum Jadi-Di Mana Tanggung Jawab Pemkab?”
BIREUEN- Tiga tahun sudah Stadion Cot Gapu, ikon kebanggaan masyarakat Kabupaten Bireuen, diratakan dengan tanah. Kini, lahan yang dulunya menjadi saksi sejarah kejayaan sepak bola Bireuen itu hanya menjadi Ruang Terbuka Hijau. Ironisnya, alasan perobohan tersebut demi membangun stadion pengganti di Paya Kareung yang hingga kini belum rampung 100 persen. Janji belum ditunaikan, tetapi warisan sudah dihancurkan.
Bakhtiar Juli, legenda hidup sepak bola PSSB Bireuen, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Kepada media ini, Sabtu (19/4/2025), ia menyesalkan keputusan tergesa-gesa yang diambil oleh pemerintah daerah. "Saya sudah mengingatkan sejak awal, jangan robohkan Cot Gapu sebelum stadion baru benar-benar siap. Tapi suara masyarakat tak pernah didengar," katanya.
Menurut Bakhtiar, pembongkaran Cot Gapu bukan sekadar kehilangan fasilitas olahraga, melainkan memupus jati diri dan marwah sepak bola Bireuen. "Kini, kegiatan turnamen skala nasional tak lagi bisa digelar di Bireuen. Kita hanya bisa menonton dari kejauhan, sementara nama besar PSSB yang dulu disegani, kini nyaris tak terdengar," tegasnya.
Ia mempertanyakan sikap dan tanggung jawab pihak-pihak yang dengan mudah memberikan restu atas perobohan stadion tersebut. "Dimana mereka sekarang? Apa bentuk pertanggung jawabannya kepada masyarakat dan insan sepak bola?" tukas Bakhtiar dengan nada tajam.
Cot Gapu, yang meskipun memiliki kekurangan seperti pagar yang sebagian roboh, seharusnya tidak serta merta dimusnahkan. "Kalau hanya pagar yang rusak, mengapa tidak diperbaiki saja? Mengapa harus seluruh stadion dihancurkan? Ini bukan hanya masalah fasilitas, tapi soal visi dan kepedulian terhadap masa depan olahraga daerah," katanya.
Lebih dari itu, ia juga menyoroti potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hilang akibat hilangnya venue strategis tersebut. "Event-event besar bisa menghasilkan dari tiket dan parkir. Tapi semua potensi itu kini lenyap hanya karena keputusan yang tidak visioner."
Bakhtiar berharap Pemkab Bireuen segera menyelesaikan pembangunan Stadion Paya Kareung. "Jangan biarkan Bireuen menjadi wilayah tanpa identitas sepak bola. Stadion baru harus menjadi tempat lahirnya talenta-talenta baru dari seluruh penjuru – dari Gandapura, Samalanga, Kuala hingga Juli – yang bisa dipantau langsung oleh PSSI," tutupnya.(MS)
Via
Bireuen