Adv
Budpar
Wisata
Gunung Burni Telong, Spot Pendakian Sempurna dengan Pesona Bunga Edelweis
Alam Aceh menawarkan beberapa objek wisata bagi traveller yang berjiwa petualang serta menyukai tantangan, salah satunya adalah Gunung Burni Telong.
Gunung Burni Telong merupakan destinasi favorit bagi para pecinta alam serta wisatawan yang hobi mendaki gunung. Objek wisata ini memiliki keindahan alam yang menawan berupa hamparan perkebunan, hutan belantara serta pesona Bunga Edelweis yang dikenal sebagai salah satu jenis bunga langka. Selain itu, wisatawan juga akan disuguhkan dengan pemandangan memukau ketika berada di puncak gunung berapi ini.
Lokasi Gunung Burni Telong berada pada Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Jarak antara kaki gunung dari Simpang Tiga Redelong kurang lebih sekitar 16 kilometer yang bisa ditempuh dengan melakukan perjalanan selama 30 menit. Titik ini terletak di Bandar Lampahan, Desa Rembune yang merupakan start favorit pendakian di gunung tersebut.
Tak hanya para pendaki lokal, Gunung Burni Telong juga menjadi incaran bagi pendaki dari luar kota seperti Takengon, Lhokseumawe, Bireuen, Medan dan juga Banda Aceh. Terdapat beberapa jalur yang bisa dipilih oleh wisatawan, yang pertama yaitu rute melalui Bandar Lampahan dan rute Pante Raya. Namun para pendaki lebih suka menggunakan rute Bandar Lampahan karena jarak tempuhnya yang jauh lebih dekat dari pada rute Pante Raya.
Di Desa Rembune, telah dibangun pos pendakian Gunung Burni Telong yang dikelola oleh masyarakat setempat. Bagi para pendaki diwajibkan untuk memberikan identitas, serta membayar biaya retribusi sebesar Rp. 5.000 untuk setiap orang. Dari pos ini jarak ke kaki gunung hanya sekitar 3 kilometer saja.
Gunung Burni Telong merupakan gunung berapi yang terhitung masih aktif hingga kini. Terakhir kali gunung ini mengeluarkan laharnya, terjadi pada 7 Desember 1924 yang menyebabkan kerusakan lingkungan pada alam sekitar serta pemukiman warga yang berada di kaki gunung.
Memiliki ketinggian lebih dari 2.600 meter diatas permukaan laut, Gunung Burni Telong masuk dalam jajaran 10 besar gunung paling tinggi yang berada di Provinsi Aceh. Dalam bahasa Indonesia, nama gunung ini bisa diartikan sebagai gunung yang terbakar. Memang tak aneh, mengingat gunung ini merupakan gunung berapi yang masih aktif.
Ketika terjadi gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004, Gunung Burni Telong dikhawatirkan akan meletus kembali karena banyak bebatuan besar yang runtuh sehingga warga setempat dipaksa untuk mengungsi. Namun untungnya, prediksi tersebut keliru sehingga kondisi Aceh yang porak poranda ketika itu tidak diperparah dengan meletusnya gunung tersebut.
Para traveller harus berhati-hati ketika dalam pendakian Gunung Burni Telong, karena terdapat jalur-jalur dengan medan yang cukup ekstrim dan menantang. Tak jarang, para pendaki akan menjumpai medan menanjak yang membutuhkan konsentrasi tinggi serta stamina mumpuni.
Diawal pendakian, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan berupa perkebunan kopi, serta perkebunan sayur milik warga. Petualangan pun dimulai ketika wisatawan harus melalui jalan terjal dengan melewati daerah perkebunan. Setelah itu, pendakian dilanjutkan dengan hutan belantara yang dipenuhi dengan pohon pinus.
Kurang lebih selama 6 jam pendakian menyusuri hutan belantara, wisatawan akan tiba di tempat dimana Bunga Edelweis tumbuh subur. Di titik ini, ketinggian mencapai 2.000 meter diatas permukaan laut sehingga hawa dingin mulai menusuk tulang. Hamparan bunga abadi ini seolah menghilangkan rasa lelah para pendaki usai melewati rimbunnya hutan Gunung Burni Telong.
Bunga Edelweis merupakan jenis tanaman yang hanya tumbuh di daerah dataran tinggi. Para pendaki dilarang untuk memetik bunga cantik penghuni Gunung Burni Telong ini, karena bunga ini tergolong tanaman yang langka.
Setelah melewati hamparan bunga cantik tersebut, wisatawan akan tiba di jalur summit. Pada titik ini terdapat sebuah goa yang sering dijadikan sebagai tempat istirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki. Dari goa ini, puncak Gunung Burni Telong sudah cukup dekat hanya berjarak sekitar 200 meter saja.
Ketika tiba di puncak Gunung Burni Telong, akan terpampang sebuah mahakarya berupa samudra awan yang sungguh mempesona. Pemandangan dari puncak gunung, begitu indah mulai dari perbukitan hijau hingga pegunungan yang nampak berjejer. Di puncak, wisatawan akan menemukan bendera merah putih yang merupakan jejak para pendaki terdahulu. [Adv]
Gunung Burni Telong merupakan destinasi favorit bagi para pecinta alam serta wisatawan yang hobi mendaki gunung. Objek wisata ini memiliki keindahan alam yang menawan berupa hamparan perkebunan, hutan belantara serta pesona Bunga Edelweis yang dikenal sebagai salah satu jenis bunga langka. Selain itu, wisatawan juga akan disuguhkan dengan pemandangan memukau ketika berada di puncak gunung berapi ini.
Lokasi Gunung Burni Telong berada pada Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Jarak antara kaki gunung dari Simpang Tiga Redelong kurang lebih sekitar 16 kilometer yang bisa ditempuh dengan melakukan perjalanan selama 30 menit. Titik ini terletak di Bandar Lampahan, Desa Rembune yang merupakan start favorit pendakian di gunung tersebut.
Tak hanya para pendaki lokal, Gunung Burni Telong juga menjadi incaran bagi pendaki dari luar kota seperti Takengon, Lhokseumawe, Bireuen, Medan dan juga Banda Aceh. Terdapat beberapa jalur yang bisa dipilih oleh wisatawan, yang pertama yaitu rute melalui Bandar Lampahan dan rute Pante Raya. Namun para pendaki lebih suka menggunakan rute Bandar Lampahan karena jarak tempuhnya yang jauh lebih dekat dari pada rute Pante Raya.
Di Desa Rembune, telah dibangun pos pendakian Gunung Burni Telong yang dikelola oleh masyarakat setempat. Bagi para pendaki diwajibkan untuk memberikan identitas, serta membayar biaya retribusi sebesar Rp. 5.000 untuk setiap orang. Dari pos ini jarak ke kaki gunung hanya sekitar 3 kilometer saja.
Gunung Burni Telong merupakan gunung berapi yang terhitung masih aktif hingga kini. Terakhir kali gunung ini mengeluarkan laharnya, terjadi pada 7 Desember 1924 yang menyebabkan kerusakan lingkungan pada alam sekitar serta pemukiman warga yang berada di kaki gunung.
Memiliki ketinggian lebih dari 2.600 meter diatas permukaan laut, Gunung Burni Telong masuk dalam jajaran 10 besar gunung paling tinggi yang berada di Provinsi Aceh. Dalam bahasa Indonesia, nama gunung ini bisa diartikan sebagai gunung yang terbakar. Memang tak aneh, mengingat gunung ini merupakan gunung berapi yang masih aktif.
Ketika terjadi gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004, Gunung Burni Telong dikhawatirkan akan meletus kembali karena banyak bebatuan besar yang runtuh sehingga warga setempat dipaksa untuk mengungsi. Namun untungnya, prediksi tersebut keliru sehingga kondisi Aceh yang porak poranda ketika itu tidak diperparah dengan meletusnya gunung tersebut.
Para traveller harus berhati-hati ketika dalam pendakian Gunung Burni Telong, karena terdapat jalur-jalur dengan medan yang cukup ekstrim dan menantang. Tak jarang, para pendaki akan menjumpai medan menanjak yang membutuhkan konsentrasi tinggi serta stamina mumpuni.
Diawal pendakian, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan berupa perkebunan kopi, serta perkebunan sayur milik warga. Petualangan pun dimulai ketika wisatawan harus melalui jalan terjal dengan melewati daerah perkebunan. Setelah itu, pendakian dilanjutkan dengan hutan belantara yang dipenuhi dengan pohon pinus.
Kurang lebih selama 6 jam pendakian menyusuri hutan belantara, wisatawan akan tiba di tempat dimana Bunga Edelweis tumbuh subur. Di titik ini, ketinggian mencapai 2.000 meter diatas permukaan laut sehingga hawa dingin mulai menusuk tulang. Hamparan bunga abadi ini seolah menghilangkan rasa lelah para pendaki usai melewati rimbunnya hutan Gunung Burni Telong.
Bunga Edelweis merupakan jenis tanaman yang hanya tumbuh di daerah dataran tinggi. Para pendaki dilarang untuk memetik bunga cantik penghuni Gunung Burni Telong ini, karena bunga ini tergolong tanaman yang langka.
Setelah melewati hamparan bunga cantik tersebut, wisatawan akan tiba di jalur summit. Pada titik ini terdapat sebuah goa yang sering dijadikan sebagai tempat istirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki. Dari goa ini, puncak Gunung Burni Telong sudah cukup dekat hanya berjarak sekitar 200 meter saja.
Ketika tiba di puncak Gunung Burni Telong, akan terpampang sebuah mahakarya berupa samudra awan yang sungguh mempesona. Pemandangan dari puncak gunung, begitu indah mulai dari perbukitan hijau hingga pegunungan yang nampak berjejer. Di puncak, wisatawan akan menemukan bendera merah putih yang merupakan jejak para pendaki terdahulu. [Adv]
Via
Adv