Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu, Deteksi Dini Masalah Gizi untuk Anak Sehat

LHOKSUKON - Setiap bulan, ibu-ibu yang memiliki anak balita setia berkumpul di Posyandu untuk sebuah agenda yang kini menjadi harapan bagi kesejahteraan buah hati mereka. Proses pemantauan pertumbuhan balita, dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, menjadi ritual yang penuh arti. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amit Syarifuddin, SKM, MM, pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh, dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. 

"Bayi dan balita menjadi kelompok yang paling rentan terhadap masalah gizi, sehingga pemantauan rutin menjadi kunci utama," ujar Amir Syarifuddin, Jumat (1/3/2024). 

Posyandu, dengan segala kegiatannya, menjadi panggung bagi pemantauan ini. Alat yang digunakan, Kartu Menuju Sehat (KMS) balita, menjadi catatan pertumbuhan yang tidak hanya menunjukkan angka, tetapi juga menggambarkan garis kurva kesehatan anak-anak.

Proses pemantauan pertumbuhan di Posyandu melibatkan penilaian rutin, pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan ploting titik pertumbuhan pada grafik KMS. Kegiatan ini, yang dilakukan setiap bulan, menjadi momen penting untuk mendeteksi dini masalah gizi.

Dalam penanganan kasus gangguan pertumbuhan, tambah Kadinkea, Posyandu tidak hanya berfokus pada aspek medis. Penyuluhan kepada ibu atau pengasuh menjadi langkah penting untuk meningkatkan pemahaman akan kebutuhan kesehatan anak-anak. 

Indikator pemantauan pertumbuhan melibatkan Kartu Menuju Sehat (KMS), yang berisi kurva pertumbuhan normal berdasarkan indeks antropometri. Revisi terakhir pada tahun 2020 menegaskan standar WHO-2006, dengan penambahan garis kurva untuk mendeteksi risiko gizi lebih dan kurang.

"Manfaat pemantauan pertumbuhan tak dapat diabaikan. Rutinitas setiap bulan memungkinkan deteksi dini. Kenaikan berat badan yang kurang optimal bisa menjadi tanda gangguan pertumbuhan, sementara kenaikan berlebih mungkin menunjukkan risiko kelebihan gizi," jelasnya.

Dengan pemantauan yang cermat, petugas kesehatan dapat memberikan tindakan lebih cepat sebelum masalah gizi berkembang menjadi serius.

Kadis Kesehatan Aceh Utara ini menegaskan, Pemantauan pertumbuhan di Posyandu bukan sekadar ritual bulanan, ini adalah langkah konkret menuju generasi sehat dan kuat, karena setiap anak memiliki hak untuk tumbuh kembang optimal.

Seorang ibu balita, Halimah yang ditemui di Posyandu Desa Baroh Blang Rimueng, Kecamatan Syamtalira Bayu, merasa sangat bersyukur dengan adanya program ini. "Saya merasa lebih tenang karena anak saya mendapatkan perhatian kesehatan secara rutin. Tim medis di Posyandu selalu memberikan tips bermanfaat, termasuk tentang pola makan yang baik untuk tumbuh kembang anak." [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru