Pembukaan Kemah Konservasi di Kampung Agusen Kabupaten Gayo Lues

BLANGKEJEREN - Kegiatan alam yang di usung oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) kemah konservasi  di Desa wisata Agusen Blangkejeren Kabupaten Gayolues  melibatkan Forkopimda, Para Kepala SKPK, mahasiswa, pramuka SMA dan juga para masyarakat maka silaturahim dan upaya peningkatan dan kecintaan terhadap alam di Gayo Lues meningkat. Senin (05/06/2023)

Ali Sadikin, S.H., M.H. selaku Kepala SPTN Wilayah 3 Blangkejeren mengharapkan  Kegiatan ini  menjadi momentum untuk tetap meningkatkan kolaborasi semua pihak dalam membentuk kekuatan dalam menjaga keutuhan hutan sebagai warisan yang tak ternilai bagi masa depan dunia" Jelasnya.

 Ali Sadikin  menghimbau agar seluruh masyarakat ikut menjaga Agar lingkungan bebas sampah plastik dan menjaga lingkungan dengan baik.

"Demi hutan dan lingkungan tempat kita hidup, kami mengajak bapak/ibu dan teman-teman sekalian, mari bersama-sama membangun sinergitas dalam menjaga keutuhan dan keindahan sumber daya alam dan ekoisistem yang dimulai dari menjaga lingkungan sekitar dengan cara sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, mengurangi sisa makanan, dan membuang sampah ke dalam tempat sampah" ungkapnya.

H.Jata,S.E.,M.M. Pelaksana Tugas Sekda Gayo Lues menyampaikan dalam sambutannya bahwa Gayo Lues mendukung upaya pelestraian lingkungan sejak lama hal tersebut terbukti Dari terbitnya Qanun Kabupaten Gayo Lues Nomor 9 tahun 2013 tentang pengelolaan lingkungan hidup dimana dalam pasal 3 jelas mengatur pengelolaan, pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup diselenggarakan dengan azas diantaranya ke Islaman, kearifan lokal, kelestarian, keberlanjutan, berkeadilan dan kebersamaan.

"Kami Berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk tetap meningkatkan kolaborasi semua pihak dalam menjaga keutuhan huan sebagai warisan yang tak ternilai bagi mas depan dunia" ungkapnya.

Senada dengan dukungan pemerintah kabupaten, H.Ali Husin, S.H. Ketua DPRK Gayo Lues yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan bahwa sejak zaman dahulu nenek moyang suku Gayo dengan kearifan lokalnya sudah mengatur tentang pelestarian lingkungan hidup ini.

Beliau menjelaskan bahwa  ada namanya bur perutemen yaitu lokasi yang diperbolehkan mengambil kayu hutan yang boleh di olah oleh masyarakat, aih aunen adalah tempat masyarakat bisa berkolam dan mandi. Selanjutnya bur perueren yaitu tempat beternak, dan terakhir blang penjemuren yaitu tempat untuk menjemur padi.

"itu pun yang boleh ditebang adalah yang tanahnya tidak miring dan hulu sungai harus di pelihara" tegasnya.

Ali Husin juga mengungkapakan dukungan penuhnya terhadap pelestaruian lingkungan hidup ini dan bersedia selalu bisa dihubungi untuk kepentingan pelestarian lingkungan hidup di Gayo Lues.

Pada akhir acara Para Anggota Forkopimda, Kepala SKPK, Masyarakat, dan Perwakilan media menandatangani deklarasi Menjaga Taman Nasional Gunung Louser yang berisikan komitmen dalam mengelola kawasan TNGL secara kolaboratif ntuk mencegah dan menghadapi berbagai ancaman terhadap kawasan TNGL. (Kamsah Galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru