Penandatangan MoU Dinas Pertanian Gayo Lues dengan Fakultas Pertanian USK

Blangkejeren - Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues dan Universitas Syiah Kuala Fakultas Pertanian lakukan penandatanganan MoU kerja sama dibidang pertanian. Kamis (08/09/2022).

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian dan dihadiri Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Sani, Kepala Dinas Pertanian Juanda Syahputra, SH, Kepala Dinas Kominfo Gayo Lues, Said Idris Wintareza, Perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan seluruh Kabid dan staff dinas Pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Juanda Syahputra, SH, MH dalam sambutannya mengatakan ada tiga poin yang tertuang dalam perjanjian kerjasama diantaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Ia mengatakan poin penting dalam perjanjian tersebut adalah dibagian penelitian dibidang pertanian, salah satunya masalah lahan,  komoditi sere wangi, nilam, dan kopi.

"Kerjasama ini hanya akan dilaksanakan selama 5 tahun, kita berharap kerjasama ini bisa menghasilkan rujukan dalam bidang pertanian," Katanya.

Perwakilan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Dr. Muhammad Idham, STP.M.Si mengungkapkan perjanjian MoU tidak hanya  dilakukan di Kabupaten Gayo Lues namun diseluruh Kabupaten/Kota Provinsi Aceh dilakukan hal yang sama oleh universitas Syiah Kuala.

Ia mengatakan kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil penelitian yang ilmiah dibidang pertanian diseluruh wilayah kabupaten Gayo Lues.

"Kajian ilmiah perlu dilakukan agar hasil penelitian tidak asal jadi, dan bisa dijadikan rujukan dalam mengelola lahan pertanian agar lebih mudah memahami semua kekurangan dan solusi yang akan diberikan," ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Gayo Lues, H. Said Sani dalam arahannya menjelaskan, Gayo Lues memiliki 11 kecamatan, masing-masing Kecamatan memiliki potensi yang berbeda, dan harus diteliti secara benar, sehingga komoditas yang akan ditanami disetiap kecamatan bisa disesuaikan dengan keadaan lahan, dan dapat dikembangkan komoditas tertentu.

Wakil Bupati mengungkapkan, hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan rujukan yang pasti, sehingga masyarakat tahu komoditas apa saja yang bisa tanam dan menguntungkan di Kecamatan masing-masing.

"Misal di Kecamatan Pantan Cuaca prospek ditanam Kopi, di Kecamatan Dabun Gelang prospek ditanam sere wangi, hasil kajian ilmiah seperti ini yang kita harapkan dapat dihasilkan dalam kerjasama ini, sehingga masyarakat sudah paham jenis lahan dan tanaman apa saja yang bisa dikembangkan," ungkapnya.(kamsah Galus)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru