Akmal Daud Salurkan Bantuan Netizen Kepada Korban Banjir Aceh Utara

Aceh Utara,  - Cet Langet Rumoh - Penggiat Sosial Masyarakat (CLR-PSM Peduli Aceh) Akmal Daud merupakan sosok yang peduli terhadap persoalan sosial atau kemanusiaan, seperti fakir miskin, Anak Yatim, Kaum Dhuafa, dan bencana alam.

Setiap ada permasalahan sosial di Aceh Utara khususnya Aceh dia berusaha mencari donasi dari netizen baik dari dalam negeri dan luar negeri, bantuan yang dia kumpulkan akan disalurkan kepada orang yang betul-betul membutuhkannya. 

Akmal Daud  dalam menjalankan misi sosialnya ini siap dan sigap, disaat wilayah kabupaten Aceh Utara dilanda banjir besar pada tanggal 31 Desember 2021 atau awal tahun 2022, dirinya (Akmal Daud) langsung terjun ke lokasi banjir dimalam itu di pusat pemerintahan Aceh Utara di Lhoksukon.

Disaat banjir besar yang menerjang wilayah Aceh Utara lebih kurang 15 kecamatan terendam banjir, 40 ribu lebih warga mengungsi, dengan itu, ia pun menarik hati para netizen untuk bisa berbagi membantu para masyarakat yang terdampak banjir, "Alhamdulillah para netizen yang ada didalam negeri maupun luar negeri pun sangat luar biasa membantu masyarakat Aceh Utara yang terdampak banjir," kata Akmal Daud pada media, Selasa, (11/1/2022).

"Kami di pihak lembaga sosial, ini murni dari lembaga independen artinya kami dari CLR-PSM Peduli Aceh menghimpun donasi dari dalam negeri maupun luar negeri, Alhamdulillah ini bisa berjalan dengan maksimal selama upaya penggalangan dana untuk mencari donasi yang dari luar negeri maupun dari dalam negeri," ujarnya penggiat sosial Aceh ini.

Pihaknya sudah  mendistribusikan logistik untuk korban banjir wilayah Aceh Utara dan Aceh Timur berupa sembako seperti beras sekitar 5.7 ton, Telur 500 ikat, Air Mineral 350 kotak, Minyak Goreng 648 liter, Roti 12 Kotak, Pampers,  Gula Pasir, dan 100 perlengkapan sekolah, serta bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat korban banjir, sebut Akmal Daud.

"Kita juga berupaya melakukan giat pasca banjir artinya kita kembali melakukan upaya penggalangan dana atau lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada di luar negeri ikut mensuport 
kegiatan yang saya lakukan selama banjir kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur," tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga membantu fasilitas perlengkapan sekolah seperti alat tulis, pakaian sekolah, karena anak-anak di Aceh Utara
selama banjir kemarin mungkin ada sebagian yang bukunya ikut dibawa arus banjir dan juga bajunya, perlengkapan sekolah mereka mungkin banyak yang tidak bisa dimanfaatkan lagi.

"Disitulah kita menarik untuk lebih  memikirkan kebutuhan anak-anak juga untuk kembali ke sekolah artinya kita ikut membantu fasilitas perlengkapan sekolah," ungkapnya Akmal Daud.

Selain itu, dirinya juga menghandle bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan lokal, seperti komunitas masyarakat, kesatuan-kesatuan masyarakat Aceh, " kita juga mengarahkan bantuan, selain dari pada donasi yang kita dikumpulkan," sebut Akmal.

Lanjutnya, Alhamdulillah CLR-PSM Peduli Aceh pada bencana di tahun 2022 ini banyak lembaga-lembaga sosial yang yakin untuk menitipkan amanah - amanahnya atau bantuan, baik berupa uang dan juga bantuan berupa sembako yang dititipkan melalui kegiatan kemanusiaan yang kita lakukan ini.

Akmal Daud mengucapkan terimakasih kepada netizen, Global Ehsan Relief, Masyarakat Aceh Serambi Mekkah Qatar (MasMekar), Masyarakat Perantauan Malaysia seperti di SUBA, Masyarakat Aceh yang ada di Canada, dan Komunitas Masyarakat Aceh di Australia, Seperti AAS (Atjeh Australia Society), AACQ (Atjeh Australia Comunity Queensland), dan ASWA (Comunity Aceh Society Of Western Australia), dari ketiga lembaga ini ada Jamboe Charity Australia (JCA) juga.

"Mereka selalu ketika ada bencana alam  selalu mensuport terkait dengan bantuan yang mereka titipkan melalui kami," ungkapnya Akmal Daud.

CLR-PSM Peduli Aceh mengharapkan kepada pemerintah Aceh, pemerintah Aceh Utara dan khususnya pemerintah pusat, serius menanggulangi persoalan banjir di wilayah Aceh Utara dimana setiap tahunnya ini sudah langganan banjir bagi masyarakat yang ada di Aceh Utara.

Dalam hal ini, kata Akmal Daud agar pemerintah bisa secepatnya merealisasikan anggaran untuk memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol, dan normalisasi sungai, "ini sangat penting menurut dirinya, karena sungai kruto Lhoksukon sudah sangat dangkal, itu kalau menurut hemat saya ketika saya masuk ke pendalaman - pendalaman sekitar Krung Kruto di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, dan Pirak Timu.

"Masyarakat sangat berharap selama ini, bahwa pemerintah bisa berupaya semaksimal mungkin, tidak seharusnya secara spontan, akan tetapi harapan kita  secara bertahap, ini perlu diupayakan untuk membuat tanggul-tanggul penahan sungai, dangkalnya sungai kruto itu air cepat sekali meluap," imbuhnya.

Ia juga mengharapkan kepada pihak kehutanan, dinas terkait penebangan liar itu juga upaya yang memang harus diberantas, jangan dibiarkan, ini harapan kita sebagai penggiat sosial di kabupaten Aceh Utara.[]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru