Milad GAM Ke 44 Daerah IV Wilayah Batee Iliek Sukses Digelar

BIREUEN- Jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) Daerah IV Wilayah Batee Iliek Kabupaten Bireuen, seukses mengelar doa bersama di Desa Paloh Dama, Kecamatan Kutablang, Bireuen, Jumat (4 Desember 2020).

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Samsul Admi alias Mentri KPA kepada Media TheAtjehNet. mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan tema "Sapue Kheun Sapue Pakat Sang Seuneusap Meu Adoe Aa" ini, digelar dalam rangka memperingati Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 44 tahun, yang kini telah berafiliasi dalam wujud KPA dan PA.

Mentri KPA menyebutkan, selain doa bersama, jajaran Komite Peralihan Aceh (KPA) Daerah IV wilayah Batee Iliek turut menyantuni anak yatim syuhada sebanyak 120 orang dan diakhiri dengan syukuran bersama.

"Melalui momentum Milad GAM ke 44 ini, kami mengajak seluruh jajaran KPA dan PA untuk mengenang arwah para syuhada terdahulu. Tangisan darah perjuangan yang sudah mereka lakukan, dapat kita rasakan manfaatnya sekarang ini. Semoga para syuhada ditempatkan di sisi Allah. Swt," ujar Mentri KPA.

Dirinya berharap, Pemerintah Aceh dapat mendesak Pemerintah Pusat untuk segera merealisasikan seluruh butir-butir MoU Helsinki demi keutuhan perdamaian di bumi Aceh.

Sementara Mantan Panglima daerah lV wilayah Batee Iliek Bireuen, Ridwan (Apeng) mengajak seluruh jajaran KPA dan PA untuk sama-sama menjaga kekompakan dan persatuan. Ketika persatuan menjadi landasan, kehidupan kita kedepannya akan makmur dan sejahtera.

"Mari kita perkuat kekompakan dan persatuan eks combatan GAM/KPA dan PA atas pengorbanan para syuhada yang telah terlebih dahulu berpulang Kerahmatuallah saat Aceh dalam masa konflik," harap Apeng.

Menjawab pertanyaan wartawan terkait pengibaran bendera Bulan Bintang dikibarkan atau tidaknya, Keuangan Daerah IV Wilayah Batee Iliek Bireuen, Mahdi M Saleh, siapaan Mahdi Cobra, menjelaskan bahwa mereka masih menunggu instruksi dari pimpinan pusat.

"Kami terus berkoordinasi dengan pimpinan pusat terkait pengibaran bendera Bulan Bintang. Jika diperintahkan, maka kami siap mengibarkannya. Namun sampai saat ini, belum ada komando dari pimpinan," sebut Mahdi Cobra ini.

Polemik pengibaran bendera Bulan Bintang, lanjut Mahdi Cobra, menjadi wewenang kita bersama, terutama teman-teman di DPRA yang sampai saat ini terus berjuang. Kawan-kawan di DPRA sudah menjumpai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengusulkan supaya bendera Aceh bisa di kibarkan. Tapi nyatanya, realitas politik yang kita hadapi saat ini berbanding terbalik dengan butir-butir yang sudah tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh.

Disamping itu dikatakan Yahya Manok selaku Mentan Komandan Operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Daerah IV yang membidangi konsumsi dalam kegiatan tersebut mengatakan, syukuran akan dinikmati oleh 2500 tamu undangan. Terdiri dari para anak Yatim syuhada, unsur tokoh masyarakat, para Imum Mukim, para Keuchik, tokoh pemuda, serta jajaran KPA Wilayah IV Batee Iliek Bireuen.

"Sebanyak 3 ekor Sapi dan 4 kambing yang disembilih, dijadikan sebagai syukuran untuk dapat di nikmati bersama. Acara ini disponsori oleh jajaran KPA dan tokoh masyarakat Wilayah IV Batee Iliek," sebut Yahya.

Amatan media ini di lokasi kegiatan tersebut, Mantan Panglima Daerah III, Sufri Daud atau sering disapa Boing dalam pidatonya mengajak jajaran KPA/PA agar selalu kompak dalam menjaga persatuan.

"Kami berharap, semoga kedepan sama-sama kita kembalikan marwah bangsa Aceh. Jangan saling menjelekkan di media sosial, karena persatuan bangsa Aceh harus selalu solid dan dipertahankan," tegas Boing

Pada acara Milad GAM dampak hadir Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat, SH, SIK M.Si, Dandim Bireuen, Letkol Inf Zainal Abidin Rambe, Kapolsek Gandapura, Ipda Safrizal Ariga SH, personel Koramil Gandapura, Panglima Wilayah Batee Iliek Bireuen, Panglima daerah wilayah IV, Ridwan (Apeng), Mantan panglima daerah (Peutuha Daerah), Mentri KPA, Panglima daerah, Panglima Sagoe, serta Jajaran KPA dan PA wilayah IV Bate Iliek.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru